Investor asing tinggalkan rupiah lewat SUN



JAKARTA. Rupiah berada di level terlemah sejak krisis finansial tahun 1998 silam. Pelemahan rupiah lebih disebabkan faktor domestik. 

Rupiah di pasar spot sempat menyentuh Rp 12.937 per dollar AS pada pukul 9:44 WIB. Rupiah pernah berada di kisaran yang sama 16 tahun silam.

Namun, pelemahan rupiah tidak semata tergilas dollar Amerika Serikat (AS) yang diburu investor. Lihat saja, Bloomberg Dollar Index yang menyusuri kekuatan dollar AS terhadap 10 kurs utama dunia, memperlihatkan greenback sedang melemah 0,18% siang ini. 


Di pasar Asia, rupiah melemah terhadap dollar AS hanya bersama dengan Peso Filipina dan Baht Thailand. Sedangkan yen Jepang, won Korea Selatan, dan dollar Singapura menguat terhadap dollar AS. 

Craig Chan, Head of Foreign- exchange Strategy untuk Asia ex-Japan di Nomura Holdings Inc Singapura, melihat, investor asing keluar dari Indonesia lewat penjualan surat utang negara (SUN).

"Pertumbuhan ekonomi yang melambat, dorongan inflasi, dan kurangnya langkah dari Bank Indonesia juga menjadi perhatian investor asing," tambah Craig pada Bloomberg.

Kepemilikan asing merosot Rp 10,2 triliun (US$ 791 juta) di surat utang negara di bulan ini sampai 12 Desember. Sedangkan sampai kemarin, investor asing yang keluar dari bursa saham US$ 243 juta.

Indonesia mencatat pertumbuhan ekonomi kuartal III 5,01%. Ekonom memperkirakan, pertumbuhan ekonomi kuartal IV bisa lebih lambat lagi. 

Kepala Ekonom BII Juniman berpendapat, ekonomi Indonesia triwulan IV bisa mencapai 4,9%. Kepala Ekonom Bank Tabungan Negara (BTN) Agustinus Prasetyantoko meramal di kuartal akhir ekonomi melaju 5%, sehingga sepanjang tahun 2014 laju ekonomi Indonesia akan sebesar 5,1%. Itu merupakan laju terlemah ekonomi Indonesia sejak tahun 2009. 

Inflasi tahunan Indonesia juga naik 6,23% di bulan November. Bank Indonesia (BI) memperkirakan, lajunya bisa mencapai 7,7%-8,1% di akhir tahun nanti. 

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro hari ini akan bertemu dengan Bank Indonesia untuk membicarakan pelemahan rupiah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia