JAKARTA. Sumitomo Mitsui Banking Corporation telah menguasai 40% PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN). Bahkan rencananya, bank yang berfokus di kredit pensiunan ini akan dilebur dengan Bank Sumitomo Mitsui Indonesia. Analis Philip Securities Indonesia, Aditya Perdana Putra mengatakan, akuisisi ini dapat memperkuat permodalan BTPN. Apalagi Sumitomo Mitsui dikenal sebagai bank terbesar di Jepang. Ini dapat menjadi sinyalemen kredit BTPN bisa terdorong. BTPN pun dapat memperkuat bisnis mikro dan kecil. Tak hanya itu, analis pun menilai, akuisisi ini dapat membuat BTPN naik kelas. Saat ini, BTPN masuk ke dalam kategori Bank Umum berdasarkan Kegiatan Usaha (BUKU) 3. Nanti dalam jangka menengah sekitar dua sampai empat tahun, Aditya memperkirakan, BTPN akan naik ke BUKU 4. "Ini akan bagus untuk pendapatan BTPN dari fee based maupun bunga bank," kata Aditya.
Investor baru angkat pamor bank pensiunan
JAKARTA. Sumitomo Mitsui Banking Corporation telah menguasai 40% PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN). Bahkan rencananya, bank yang berfokus di kredit pensiunan ini akan dilebur dengan Bank Sumitomo Mitsui Indonesia. Analis Philip Securities Indonesia, Aditya Perdana Putra mengatakan, akuisisi ini dapat memperkuat permodalan BTPN. Apalagi Sumitomo Mitsui dikenal sebagai bank terbesar di Jepang. Ini dapat menjadi sinyalemen kredit BTPN bisa terdorong. BTPN pun dapat memperkuat bisnis mikro dan kecil. Tak hanya itu, analis pun menilai, akuisisi ini dapat membuat BTPN naik kelas. Saat ini, BTPN masuk ke dalam kategori Bank Umum berdasarkan Kegiatan Usaha (BUKU) 3. Nanti dalam jangka menengah sekitar dua sampai empat tahun, Aditya memperkirakan, BTPN akan naik ke BUKU 4. "Ini akan bagus untuk pendapatan BTPN dari fee based maupun bunga bank," kata Aditya.