Investor Baru Masuk Bisnis Manajemen Investasi, Ini Kata Panin Asset Management



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis manajemen investasi di Indonesia terbukti menggiurkan. Bagaimana tidak, beberapa investor termasuk asing pun turut menjajal untuk masuk ke bisnis ini.

Yang terbaru, ada keluarga Ganda Sitorus yang merupakan mitra bisnis perusahaan asal Singapura, Sea Grup di Indonesia. Andy Indigo, yang merupakan anak dari Ganda Sitorus tercatat penerima manfaat akhir (ultimate beneficial owner) Sea Aset Manajemen, yang sebelumnya PT Yuanta Asset Management.

Melihat investor yang tertarik pada bisnis ini, Direktur Panin Asset Management Rudiyanto berpendapat, hal tersebut tentu akan menambah persaingan semakin ketat meskipun menurutnya semuanya akan tetap sama.


Ia melihat saat aksi akuisisi memang menjadi jalan mudah untuk menjajal bisnis manajemen investasi. Mengingat, adanya moratorium izin baru manajemen investasi dan banyaknya syarat pendirian.

Baca Juga: OJK: Kebijakan IKNB Tahun Ini Fokus Benahi Industri Bermasalah

“Memang lebih praktis jika beli yg sudah ada,” ujarnya kepada KONTAN, Kamis (23/2).

Rudiyanto juga bilang, sepanjang bisnis ini dikerjakan dengan baik, dampak kehadiran para investor yang masuk bisnis ini pasti juga akan memberikan hasil yang baik pula.

Untuk menghadapi persaingan yang ketat itu, ia bilang pihaknaya akan tetap berusaha yang terbaik dengan beberapa strategi. Misalnya, meningkatkan kualitas tenaga pemasar internal.

“Serta memperbanyak kerjasama dengan agen penjual baru yang visi dan misinya serupa,” imbuhnya.

Sebagai informasi, Panin Asset Management menargetkan dana kelolaan hingga akhir tahun mencapai Rp 16 triliun. Pada Januari 2023, dana kelolaannya senilai Rp 14,03 triliun, sedikit turun dari posisi akhir tahun 2022 yang senilai Rp 14,79 triliun.

“Ada reksadana terproteksi yang jatuh tempo hingga sekitar Rp 700 miliar. Di Februari sudah ada baru sekitar Rp 500 miliar tapi baru masuk di laporan Februari,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi