Investor baru masuk ke kawasan JIIPE



JAKARTA. Kawasan Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur mulai menarik minat investor. Mereka yang tertarik menanamkan modal di kawasan industri itu rata-rata adalah industri manufaktur.

Johannes Mardjuki, Managing Director JIIPE, mengatakan, sekitar enam investor siap masuk ke kawasan itu tahun depan. Perusahaan tersebut antara lain bergerak di sektor food industries, chemical, serta building industries. "Total luas lahan sekitar 40 hektare (ha), kami belum mengetahui nilai investasi investor tersebut," ujar Johannes Mardjuki, kepada KONTAN, Kamis (22/12).

Dari total investor yang siap masuk, tiga di antaranya termasuk penanaman modal asing (PMA). Sedangkan sisanya merupakan penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan perusahaan lokal.


Saat ini, sekitar lima perusahaan telah masuk ke JIIPE. Menurut Mardjuki, perusahaan itu bergerak di sektor garam industri, kimia dan fertilizer. Sedangkan nilai investasi mencapai Rp 1,5 triliun. "Investor yang masuk dengan luas lahan 30 ha," ujar dia.

Sejumlah perusahaan yang telah masuk merupakan PMA. Diantaranya, Uni Cham,  mendirikan perusahaan produksi garam. Serta, Clariant, perusahaan dari Jerman yang bergerak di bidang bahan kimia. Perusahaan tersebut akan mengolah bahan baku untuk menghasilkan bahan kimia.

Megaproyek JIIPE merupakan sebuah kawasan industri terpadu, terintegrasi dengan fasilitas pelabuhan di Manyar, Gresik, Jawa Timur. Kawasan industri ini dikembangkan dan dikelola oleh PT Pelindo III dengan AKR Land.

Kawasan terintegrasi

Sebagai kawasan industri modern, JIIPE akan menjadi kawasan industri terintegrasi dengan pelabuhan, jalan tol, dan jalur rel kereta api, hingga kawasan hunian. Selain lahan, JIIPE telah mempersiapkan pasokan bahan baku air dan kebutuhan gas bagi industri yang menghuni kawasan.

Adapun pasokan listrik di kawasan tersebut,  siap mengalir pada kuartal III-2017. Pengelola kawasan itu saat ini mempersiapkan tiga pembangunan pembangkit listrik di arela JIIPE yang memiliki luas lahan 1.761 ha.

Proyek pembangkit tersebut antara lain Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) berkapasitas 15 megawatt (MW) yang konstruksinya dimulai kuartal I-2017, PLTG 500 MW dibangun mulai kuartal IV-2018 dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) berkapasitas 600 MW yang konstruksinya mulai kuartal IV-2020.

Kehadiran JIIPE juga mendapatkan dukungan dari Kementerian Perindustrian. Beberapa kali, Kementerian Perindustrian ikut menawarkan JIIPE ke investor asing. Menteri Airlangga Hartarto berharap, JIIPE segera beroperasi  tiga tahun ke depan. “Sampai saat ini, terdapat 73 kawasan industri yang beroperasi di seluruh Indonesia,” ungkap Airlangga.

JIIPE menjadi salah satu kawasan percontohan di Pulau Jawa. JIIPE juga dilengkapi kawasan pendidikan, hiburan, olahraga dan hunian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini