KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham-saham barang konsumsi mulai kembali menunjukkan gairahnya. Pada dua hari perdagangan terakhir, yakni Selasa (10/5) dan Rabu (11/5), sejumlah saham memperlihatkan kenaikan harga yang signifikan. Sebagai contoh, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) naik 5,27% menjadi Rp 6.450 per saham dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) meningkat 11,58% menjadi Rp 8.300 per saham. Selanjutnya, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) melesat 20,65% menjadi Rp 4.880 per saham dan PT Mayora Indah Tbk (MYOR) terkerek 11,48% menjadi Rp 1.845 per saham. Indeks yang menaungi saham-saham sektor barang konsumsi juga bergerak positif. IDX Consumer Non-Cyclicals naik 1,64% pada Selasa (9/5) dan meningkat 3,08% pada Rabu (10/5) sehingga secara year to date, indeks ini kini tercatat positif 2,90%.
Analis Samuel Sekuritas Pebe Peresia menilai, kenaikan saham-saham barang konsumsi disebabkan oleh sikap investor yang beralih ke saham-saham defensif. Baca Juga: Saham-saham Barang Konsumsi Naik, Simak Prospeknya Menurut Analis "Langkah ini diambil sebagai strategi untuk menghadapi pasar yang volatile karena adanya kekhawatiran atas kenaikan suku bunga, inflasi, dan pertumbuhan ekonomi," kata Pebe saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (11/5). Khusus UNVR, kenaikan sahamnya juga didorong oleh sentimen laporan keuangan kuartal I-2022 yang menunjukkan perbaikan. Sebagai informasi, penjualan bersih UNVR tumbuh 5,4% year on year (yoy) menjadi Rp 10,8 triliun dengan peningkatan laba bersih 19,02% yoy menjadi Rp 2,02 triliun. Pebe memperkirakan, saham-saham tersebut masih berpeluang untuk mencatatkan kenaikan harga. Hal ini seiring dengan masih berlanjutnya gejolak pasar global akibat ketidakpastian terhadap kebijakan moneter, inflasi, dan pertumbuhan ekonomi. Selain itu, Pebe menilai valuasi saham-saham barang konsumsi tersebut, khususnya INDF, ICBP, dan UNVR masih tergolong menarik. "Ketiga saham itu berada di bawah -1SD rata-rata PE selama lima tahun jadi tergolong cukup murah," ucap Pebe. Baca Juga: Konsumsi Rumah Tangga Naik, Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I Diprediksi Bisa Capai 5%