Investor berburu aset safe haven, harga SUN berpeluang naik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga Surat Utang Negara (SUN) diperkirakan akan bergerak mengalami kenaikan pada perdagangan Jumat (23/3). Hal ini didorong oleh adanya penurunan imbal hasil surat utang global di tengah investor yang memburu aset safe haven.

Analis Fixed Income MNC Sekuritas, I Made Adi Saputra mengatakan, beralihnya investor pada aset safe haven disebabkan peningkatan tensi perang dagang. Terlebih lagi, pemerintah Amerika Serikat memberikan sanksi dagang kepada China atas kejahatan terhadap hak kekayaan intelektual.

Meski begitu, kenaikan harga SUN pada hari ini akan dibatasi oleh penantian investor terhadap lelang SUN pada awal pekan depan.


Sebelumnya, imbal hasil SUN pada perdagangan Kamis (22/3) kemarin ditutup dengan arah perubahan yang bervariasi dengan kecenderungan mengalami kenaikan di tengah minimnya volume perdagangan.

Adapun Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan BI 7-day Reverse Repo Rate tetap sebesar 4,25%, dengan suku bunga Deposit Facility tetap sebesar 3,50% dan Lending Facility tetap sebesar 5,00%. Hal ini sejalan dengan ekspektasi pelaku pasar sehingga tidak begitu mempengaruhi pasar surat utang Indonesia.

Di sisi lain, aksi jual oleh investor asing masih menjadi katalis negatif pada perdagangan kemarin. “Sepanjang bulan Maret 2018, investor asing masih mencatatkan net sell sebesar Rp 6,13 triliun,” kata Made dalam riset hari ini.

Perubahan tingkat imbal hasil SUN pada perdagangan kemarin berkisar antara 1 - 5 bps. Sementara itu, imbal hasil SUN tenor pendek (1-4 tahun) naik berkisar antara 1 - 2 bps dengan harga turun hingga sebesar 10 bps.

Secara teknikal, harga SUN keseluruhan tenor terlihat mengalami perubahan tren dari naik menjadi sideways.

Pada perdagangan hari ini, Made merekomendasikan seri FR0069, FR0053, FR0073, FR0058, FR0074, FR0068, FR0072, dan FR0075.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie