KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investor asing kembali mencatatkan
net sell alias jual bersih. Padahal, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat 0,44% atau naik 31,92 poin ke level Rp 7.236,98 pada akhir perdagangan Selasa (2/4). Investor asing mencatatkan
net sell sebesar Rp 3,50 triliun dalam lima hari perdagangan terakhir. Jika ditarik lebih jauh lagi, sebenarnya asing masih mencetak
net buy senilai Rp 24,75 triliun sejak awal tahun. Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Martha Christina mencermati, hengkangnya dana asing dari bursa Indonesia disebabkan oleh pelemahan nilai tukar rupiah.
Adapun rupiah spot ditutup pada level Rp 15.897 per dolar Amerika Serikat (AS) di akhir perdagangan Selasa (2/4). Kurs rupiah melemah tipis 0,01% dari sehari sebelumnya yang ada di Rp 15.895 per dolar AS.
Baca Juga: Net Sell Rp 1,77 Triliun Saat IHSG Naik, Asing Melepas Saham-Saham Bank Pergerakan rupiah spot tak sejalan dengan rupiah di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) terpantau stagnan di di level Rp 15.909 per dolar AS pada Selasa (2/4). "Ini lebih terkait karena pelemahan rupiah. Ini terkait dengan data ekonomi yang belakangan kurang mendukung seperti inflasi yang di atas ekspektasi dan data ekspor yang melemah," kata Martha kepada Kontan, Selasa (2/4). Namun, Martha menilai aliran dana asing ini mengalir ke Jepang dengan tingkat di level yang wajar. Apalagi Bursa Efek Indonesia akan menghadapi libur panjang.
Baca Juga: 69 Saham Full Periodic Call Auction Mentok ARB Hari Ini Head of Research Mega Capital Sekuritas atau InvestasiKu Cheril Tanuwijaya menimpali tekanan investor asing ini juga karena faktor libur panjang menjelang Hari Raya Idul Fitri. "Dan indeks relatif sudah tinggi bahkan
all time high dalam beberapa pekan sebelumnya. Dari eksternal, pasar juga masih menantikan langkah kebijakan moneter The Fed," ucapnya. Cheril bilang saat ini suara The Fed sudah terpecah, ada yang sebagian memproyeksikan suku bunga sebanyak tiga kali dan. Sementara suara lainnya menilai suku bunga hanya akan dipangkas satu sekali.
Baca Juga: Rekomendasi Teknikal Saham JSMR, ACES, BBTN Untuk Perdagangan Rabu (3/4) Rekomendasi Saham
Di tengah posisi saat ini, investor bisa melakukan cicil beli atau pada saham-saham big caps yang tengah dijual asing. Berdasarkan data RTI, dalam lima hari terakhir saham perbankan masih menjadi bulan-bulanan asing. Dalam lima hari terakhir, asing mencatatkan
net sell paling pada saham PT Telkom Indonesia Tbk (
TLKM) sebesar Rp 2,3 triliun. Menyusul, saham PT Bank Mandiri Tbk (
BMRI) dengan
net sell Rp 1 triliun. Investor asing juga tercatat melakukan
net sell pada saham PT Bank Central Asia Tbk (
BBCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (
BBNI) dan PT Astra International Tbk (
ASII) masing-masing sebesar Rp 793,5 miliar, Rp 252,3 miliar dan Rp 170,9 miliar.
Baca Juga: IHSG Naik 0,44% ke 7.236 Selasa (2/4), ESSA, BRIS, BRPT Top Gainers LQ45 Cheril menilai ASII masih mencari dicermati karena
dividend yield yang ditawarkan semakin membesar di tengah penurunan harga yang terjadi. Dia merekomendasikan beli ASII dengan target harga di Rp 5.500 dan
stop loss Rp 5.000. "BBCA juga menarik untuk dicermati karena kinerja
top line dan
bottom line yang terus meningkat dan tingkat NPL rendah. Bisa beli BBCA dengan target do Rp 10.600 dan
stop loss Rp 9.700," kata Cheril. Senada, Martha juga bisa memanfaatkan peluang untuk untuk mencicil beli saham perbankan seperti BBCA dengan target harga di Rp 10.900 dan BMRI dengan target harga di Rp 6.900 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati