Investor bisa trading jangka pendek SUN sambil menunggu sinyal bank sentral



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga Surat Utang Negara (SUN) diperkirakan akan bergerak dengan arah yang bervariasi dengan kecenderungan naik pada perdagangan Selasa (19/3). Hal ini didukung oleh faktor penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat.

Kurs dollar AS kembali mengalami pelemahan jelang FOMC meeting pada tengah pekan ini. Kondisi tersebut akan menjadi katalis positif bagi mata uang negara-negara berkembang dalam jangka pendek.

“Hanya saja, volume perdagangan SUN diperkirakan masih akan terbatas di tengah sikap hati-hati para pelaku pasar jelang FOMC meeting dan RDG Bank Indonesia,” tulis Analis Fixed Income MNC Sekuritas I Made Adi Saputra lewat riset harian yang diterima Kontan.co.id.


Mengingat arah perubahan harga SUN masih bervariasi, Made menyarankan kepada investor untuk melakukan strategi trading jangka pendek guna mengoptimalkan potensi kenaikan harga jelang pelaksanaan FOMC meeting.

Beberapa seri SUN terlihat cukup menarik untuk dikoleksi pada hari ini antara lain FR0053, FR0061, FR0056, FR0059, FR0071, FR0068 dan FR0072.

Sebagai catatan, harga SUN mengalami kenaikan pada perdagangan Senin (18/3) seiring meredanya tekanan rupiah terhadap dollar AS.

Harga SUN seri acuan tenor 5 tahun tampak mengalami kenaikan sebesar 22 bps yang mendorong terjadinya penurunan imbal hasil sebesar 5,1 bps ke level 7,280%. Harga SUN seri acuan tenor 10 tahun mengalami kenaikan sebesar 36 bps sehingga imbal hasilnya turun ke level 7,702%.

SUN seri acuan tenor 15 tahun mengalami kenaikan harga hingga 56 bps yang mendorong penurunan imbal hasil sebesar 6,3 bps ke level 8,054%. Adapun SUN seri acuan tenor 20 tahun mengalami kenaikan 47 bps sehingga imbal hasilnya bergerak turun 4,8 bps ke level 8,158%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati