KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Potensi kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) diperkirakan masih mendominasi gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk sepekan ke depan. Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee menilai, kondisi tersebut cenderung membuat indeks konsolidasi dan menyebabkan koreksi di pasar. Ini menyusul adanya kenaikan indeks dalam beberapa hari terakhir, sedangkan pekan depan pasar domestik kemungkinan akan merespon rencana kenaikan suku bunga The Fed. "Data ekonomi AS yang kurang bagus, rasanya membuat The Fed enggak akan agresif menaikkan bunga acuannya. Tapi September iin kemungkinan tetap ada kenaikan 25 basis poin (bps), jadi kemungkinan pasar akan sedikit koreksi," ujar Hans kepada Kontan, Jumat (14/9).
Investor bisa wait and see saham perbankan sepekan depan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Potensi kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) diperkirakan masih mendominasi gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk sepekan ke depan. Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee menilai, kondisi tersebut cenderung membuat indeks konsolidasi dan menyebabkan koreksi di pasar. Ini menyusul adanya kenaikan indeks dalam beberapa hari terakhir, sedangkan pekan depan pasar domestik kemungkinan akan merespon rencana kenaikan suku bunga The Fed. "Data ekonomi AS yang kurang bagus, rasanya membuat The Fed enggak akan agresif menaikkan bunga acuannya. Tapi September iin kemungkinan tetap ada kenaikan 25 basis poin (bps), jadi kemungkinan pasar akan sedikit koreksi," ujar Hans kepada Kontan, Jumat (14/9).