SYDNEY. Bursa Asia kembali memerah pada transaksi perdagangan hari ini (2/9). Mengutip data Bloomberg, pada pukul 09.02 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific turun 0,7% menjadi 125,97. Penurunan bursa Asia menyusul tekanan yang terjadi di bursa Amerika. Lemahnya data manufaktur AS semakin menambah kecemasan mengenai perlambatan pertumbuhan ekonomi global. Asal tahu saja, data yang dirilis Selasa (1/9) menunjukkan, berkurangnya tingkat permintaan dari emerging market -termasuk China- dilihat sebagai penurunan pemesanan kepada perusahaan-perusahaan AS. "Kita memiliki kecemasan mengenai outlook pertumbuhan ekonomi, di mana kondisi China yang paling dicemaskan. Apalagi, the Federal Reserve juga mempertimbangkan untuk menaikkan suku bunga acuan. Kondisi ini yang menyebabkan investor ketar-ketir," papar Shane Oliver, global strategist AMP Capital Investors Ltd di Sydney.
Investor cemas, bursa regional kembali tak berdaya
SYDNEY. Bursa Asia kembali memerah pada transaksi perdagangan hari ini (2/9). Mengutip data Bloomberg, pada pukul 09.02 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific turun 0,7% menjadi 125,97. Penurunan bursa Asia menyusul tekanan yang terjadi di bursa Amerika. Lemahnya data manufaktur AS semakin menambah kecemasan mengenai perlambatan pertumbuhan ekonomi global. Asal tahu saja, data yang dirilis Selasa (1/9) menunjukkan, berkurangnya tingkat permintaan dari emerging market -termasuk China- dilihat sebagai penurunan pemesanan kepada perusahaan-perusahaan AS. "Kita memiliki kecemasan mengenai outlook pertumbuhan ekonomi, di mana kondisi China yang paling dicemaskan. Apalagi, the Federal Reserve juga mempertimbangkan untuk menaikkan suku bunga acuan. Kondisi ini yang menyebabkan investor ketar-ketir," papar Shane Oliver, global strategist AMP Capital Investors Ltd di Sydney.