Investor dibatasi masuk Batam



JAKARTA. Karena keterbatasan lahan yang dimiliki oleh Kawasan Perdagangan Bebas (FTZ) Batam, pemerintah melalui Badan Pengusahaan Kawasan Batam  mulai membatasi investasi di kawasan tersebut.

Dwi Joko Wiwoho, Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Humas Badan Pengusahaan Kawasan  Batam mengatakan, pembatasan investasi sudah dilakukan sejak tahun 2012. Pembatasan dilakukan dengan membatasi jumlah nilai investasi asing minimal yang masuk ke Batam.

Sejak saat itu, investasi asing yang bernilai di bawah US$ 1 juta tak boleh lagi masuk ke Batam. "Sekarang kami targetkan, peraturan baru investasi di bawah US$ 1 juta tidak boleh lagi, ini beda dengan dulu yang US$ 250.000 boleh masuk," kata Joko kepada KONTAN pekan kemarin.


Selain langkah pembatasan nilai investasi, dalam beberapa tahun ke depan, pembatasan investasi juga akan dilakukan dengan membatasi jenis investasi yang masuk ke Batam. Joko mengatakan, ke depannya pihaknya akan mengutamakan jenis investasi padat modal masuk ke Batam ketimbang investasi padat karya.

"Tidak apa- apa perusahaan yang masuk sedikit tetapi nilai yang masuk kita usahakan besar dan tenaga kerja yang lebih handal," kata Joko.

Total investasi yang masuk ke kawasan Batam dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir memang didominasi investasi asing. Berdasarkan data dari Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam, sampai Juni 2012 saja, investasi ke Batam sebesar US$ 15, 34 miliar, US$ 6,46 miliar di antaranya berasal dari investasi asing.

Sedangkan US$ 5,8 miliar di antaranya dan US$ 3,07 miliarnya berasal dari investasi swasta dalam negeri dan investasi pemerintah. Dari total investasi itu, jumlah tenaga kerja yang berhasil diserap mencapai 326.000 orang.

Penyerapan tenaga kerja tersebut antara lain berasal dari investasi di bidang jasa perdagangan dan perhotelan yang mencapai 35. 202 orang, pengangkutan komunikasi 3.571 orang, keuangan dan asuransi yang mencapai 25.361 orang dan industri pertambangan yang mencapai 527 orang.

Untuk sepanjang tahun 2012 sendiri total nilai investasi yang masuk mencapai US$ 84,3 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri