Investor Domestik Dominan, Penawaran Lelang Perdana SUN Tahun Ini Rp 77,58 Triliun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah mencatatkan hasil yang solid pada lelang Surat Utang Negara (SUN) hari ini, Selasa (4/1). Merujuk data Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR), jumlah penawaran yang masuk pada lelang perdana di tahun ini tersebut mencapai Rp 77,58 triliun.

Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto mengatakan, angka tersebut sudah baik jika mempertimbangkan kondisi global yang masih dibayangi sentimen tapering dan kenaikan suku bunga acuan. Artinya, pasar domestik masih solid dan tidak terpengaruh oleh sentimen global tersebut.

“Ini juga menunjukkan kepercayaan pasar terhadap instrumen SBN sebagai pilihan dalam pengelolaan portofolio investasi masih tinggi,” kata Ramdhan kepada Kontan.co.id, Selasa (4/1).


Di satu sisi, Ramdhan juga menyebut stabilnya pergerakan yield sejak akhir tahun hingga saat ini turut menambah kepercayaan investor. Faktor lain seperti masih tingginya likuiditas di dalam negeri turut menunjang hasil lelang SUN kali ini. 

Baca Juga: Pekan Terakhir 2021, Arus Modal Asing Hengkang Rp 2,01 Triliun

Pada lelang kali ini, pemerintah memasang target indikatif sebesar Rp 25 triliun - Rp 37,5 triliun. Namun, ternyata jumlah yang diserap hanya Rp 25 triliun. Menurut Ramdhan, hal ini lantaran belum terburu-buru, dan mencoba untuk menjaga yield di pasar. Selain itu, pada akhir tahun kemarin pemerintah juga sudah melakukan private placement senilai Rp 157 triliun. 

Sementara dari sisi seri yang paling banyak diburu peserta lelang, Seri FR0093 jadi juaranya dengan jumlah penawaran masuk mencapai Rp 26,82 triliun. Ramdhan menjelaskan, seri FR0093 yang baru diluncurkan memang memberi daya tarik lebih. Pasalnya, sebagai seri baru, FR0093 memberikan peluang pergerakan harga yang lebih menarik karena masih terbatasnya likuiditas seri ini.

“Karena suplai masih rendah sementara permintaan cenderung tinggi, pergerakan harganya akan lebih volatile. Jadi, ini menarik untuk trading jangka pendek bagi para investor, apalagi ke depannya pemerintah juga akan banyak memenangkan seri ini untuk menambah outstandingnya,” imbuh Ramdhan. 

Sementara dari peserta lelang, ia melihat jumlahnya cukup merata, antara kelompok perbankan, dana pensiun, asuransi, hingga fund manager. Hal ini tercermin dari meratanya jumlah penawaran masuk untuk tenor pendek hingga panjang. 

Adapun, untuk yield pada lelang kali ini, ia menilai sudah kompetitif dan mencerminkan kondisi pasar sekunder. Bahkan, menurutnya justru ada penguatan, lantaran sebelum lelang, yield untuk acuan 10 tahun berada di atas 6,3%. Sedangkan pada lelang kali ini, yield tertimbang untuk seri FR0091 berada di level 6,26%.

Baca Juga: Setelah Lama Vakum, Lelang SUN Perdana Tahun Ini Diproyeksikan Akan Ramai Peminat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat