Investor enggan ambil risiko, bursa Asia memerah



TOKYO. Keengganan investor mengambil risiko pada transaksi perdagangan hari ini (5/4) membuat bursa Asia memerah.

Mengutip data Bloomberg, pada pukul 10.03 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific turun 0,8%. Ini merupakan level terendah sejak 10 Maret lalu.

Merahnya bursa regional tak terlepas dari aksi jual yang melanda pasar saham Jepang. Pagi ini, indeks Topix Jepang anjlok 1,4% ke posisi terendahnya dalam tujuh pekan terakhir.


Sementara, indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,7% dipicu oleh penurunan saham energi dan barang konsumen. Di sisi lain, indeks S&P/NZX 50 Selandia Baru turun 0,2%. Sedangkan indeks Kospi Korea Selatan turun 0,7%.

Penurunan harga minyak dunia ke bawah US$ 36 per barel menjadi salah satu sentimen negatif bursa Asia. Pemicunya tak lain pernyataan Arab Saudi yang menegaskan tidak akan menerapkan Oil Freeze jika Iran tidak ikut mengimplementasikannya.

"Investor rada enggan mengambil risiko saat ini seiring menurunnya harga minyak dan pasar saham AS yang berakhir di teritori negatif tadi malam," jelas Khoon Goh, senior foreign exchange strategist Australia & New Zealand Banking Group Ltd di Singapura.

Sentimen lainnya adalah penguatan yen terhadap dollar AS. Sekadar informasi, pagi ini, posisi yen menguat 0,4% menjadi 110,95 per dollar AS setelah perkasa 0,3% pada sesi terakhir.

"Posisi yen saat ini menggambarkan langkah hati-hati investor mengenai perekonomian global yang sudah dilakukan investor sejak awal tahun," papar Vassili Serebriakov, foreign exchange strategist BNP Paribas SA di New York, Menurutnya, hingga saat ini, Bank of Japan belum mampu memperlemah posisi yen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie