Investor Fokus Pada SUN Acuan Tenor 5 dan 10 Tahun di Lelang Hari Ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR) telah menggelar lelang surat utang negara (SUN) pada Selasa, (10/5). Jumlah penawaran masuk pada lelang SUN hari ini hanya Rp 19,74 triliun dan pemerintah hanya menyerap Rp 7,76 triliun. Penawaran masuk bahkan lebih rendah ketimbang target indikatif Rp Rp 20 triliun.

Direktur Surat Utang Negara DJPPR Kemenkeu Deni Ridwan mengatakan preferensi investor untuk obligasi negara pada lelang hari ini yaitu masih pada dua seri SUN acuan dengan tenor 5 dan 10 tahun yang mencapai 54,5% dari total incoming bids dan 27,0% dari total awarded bids. Selain itu incoming bids terbesar masih pada tenor 10 tahun yaitu sebesar Rp7,85 triliun.

Sementara partisipasi investor asing pada lelang hari ini mayoritas juga pada tenor 5 dan 10 tahun, dengan total penawaran masuk mencapai Rp1,33 triliun atau 6,72% dari total incoming bids dan dimenangkan sebesar Rp0,61 triliun atau 7,92% dari total awarded bids.


Baca Juga: Penawaran pada Lelang SUN di Bawah Target Indikatif, Ini Penyebabnya

"Level weighted average yield lelang SUN hari ini untuk seri Obligasi Negara cukup atraktif bagi investor dengan rentang 6,62% sampai dengan 7,46%, sedangkan tenor 10 tahun di level 7,33%," ujar Deni dalam siaran pers.

Menurut Deni hal tersebut sesuai dengan kondisi dan pergerakan tingkat imbal hasil di pasar domestik beberapa hari terakhir.

Deni mengatakan dengan mempertimbangkan yield SBN yang wajar di pasar sekunder dan rencana kebutuhan pembiayaan tahun 2022, maka pemerintah memutuskan untuk memenangkan permintaan sebesar Rp7,76 triliun dan akan melaksanakan lelang SUN tambahan atawa greenshoe option pada tanggal 11 Mei 2022. 

Lelang greenshoe option tersebut menawarkan seri Obligasi Negara FR0090, FR0091, FR0093 dan FR0092 dengan yield yang sama dengan lelang hari ini.

Baca Juga: Lelang SUN Mencatatkan Jumlah Penawaran Terendah Sepanjang Tahun 2022

Sesuai dengan kalender penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) tahun 2022, lelang penerbitan SUN selanjutnya akan dilaksanakan pada tanggal 24 Mei 2022. 

"Pemerintah optimis kondisi pasar ke depan akan lebih kondusif dalam mendukung pemenuhan kebutuhan pembiayaan APBN melalui penerbitan SBN," kata Deni.

Baca Juga: Jumlah Penawaran Masuk Lelang SUN Hanya Rp 19,74 Triliun pada Hari Ini

Deni mengatakan pascalibur lebaran, market bergerak dinamis merespon faktor-faktor global yang terjadi, antara lain sikap hawkish The Fed AS pasca kenaikan FFR sebesar 50bps, tingginya tingkat inflasi AS, dan berlanjutnya perang Rusia-Ukraina, serta masih merebaknya kasus Covid-19 di Tiongkok. 

"Kondisi risk off tersebut berdampak pada appetite investor terhadap emerging markets asset secara global, yang turut mempengaruhi incoming bids lelang SUN hari ini lebih rendah dibandingkan lelang SUN sebelumnya," ucap Deni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati