Investor gelar aksi ambil untung, IHSG sesi I flat



JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir flat di akhir sesi I dengan kecenderungan negatif pada Jumat (12/8). Padahal, pada transaksi pagi, indeks sempat menyentuh posisi 5.447,8.

Data RTI menunjukkan, pada pukul 11.30 WIB, indeks tercatat turun tipis 0,01% menjadi 5.418,43.

Investor asing masih memburu saham-saham lokal. Terbukti, nilai pembelian asing di seluruh market mencapai Rp 238,3 miliar. Sedangkan di pasar reguler, net buy asing senilai Rp 233,6 miliar.


Tim riset Daewoo Securities menilai, kenaikan IHSG pagi tadi terkait dengan sentimen harga minyak dunia yang rebound. "Menteri perminyakan Arab Saudi mengambil sejumlah langkah untuk menstabilisasi market," jelas Daewoo.

Namun, penurunan IHSG di akhir sesi I disinyalir akibat aksi ambil untung pelaku pasar.

Ada 148 saham yang memerah. Sementara, jumlah saham yang naik sebanyak 115 saham dan 104 saham lainnya tak berubah posisi.

Volume transaksi siang ini melibatkan 3,041 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 3,015 triliun.

Sementara itu, tujuh sektor memerah. Tiga sektor dengan penurunan terbesar di antaranya: sektor infrastruktur turun 0,62%, sektor industri lain-lain turun 0,57%, dan sektor agrikultur turun 0,53%.

Saham-saham indeks LQ 45 yang berada di jajaran top losers siang ini antara lain: PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) turun 2,11% menjadi Rp 278, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) turun 1,5% menjadi Rp 655, dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) turun 1,47% menjadi Rp 18.475.

Sedangkan posisi top gainers indeks LQ 45 ditempati saham-saham: PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) naik 8,66% menjadi Rp 2.070, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) naik 4,15% menjadi Rp 1.130, dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) naik 3,13% menjadi Rp 2.640.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie