JAKARTA. Melonjaknya kebutuhan perumahan menjadikan investasi di sektor ini menjadi sasaran menarik bagi investor. Data Manulife Investor Sentiment Index di Indonesia (Manulife ISI) mencatat, investor Indonesia optimistis atas investasi di sektor properti, ketimbang berinvestasi di sektor saham dan obligasi. Alvin Pattisahusiwa, Direktur Investasi Manulife Aset Manajemen Indonesia, mengatakan, dalam data tersebut ekspektasi 9 dari 10 responden dalam survei ISI memprediksi imbal hasil properti 12 bulan mencapai 32% atau lebih tinggi ketimbang dengan saham dan obligasi. "Dalam data Manulife ISI, investor yakin properti akan hasilkan 32% investasi, berbeda dengan investasi sektor lainnya seperti saham dan obligasi. Mereka percaya, investasi saham hanya menghasilkan investasi 27% dan obligasi sebesar 25% dalam setahun," ujarnya, Kamis (18/7).
Investor Indonesia lebih tertarik sektor properti
JAKARTA. Melonjaknya kebutuhan perumahan menjadikan investasi di sektor ini menjadi sasaran menarik bagi investor. Data Manulife Investor Sentiment Index di Indonesia (Manulife ISI) mencatat, investor Indonesia optimistis atas investasi di sektor properti, ketimbang berinvestasi di sektor saham dan obligasi. Alvin Pattisahusiwa, Direktur Investasi Manulife Aset Manajemen Indonesia, mengatakan, dalam data tersebut ekspektasi 9 dari 10 responden dalam survei ISI memprediksi imbal hasil properti 12 bulan mencapai 32% atau lebih tinggi ketimbang dengan saham dan obligasi. "Dalam data Manulife ISI, investor yakin properti akan hasilkan 32% investasi, berbeda dengan investasi sektor lainnya seperti saham dan obligasi. Mereka percaya, investasi saham hanya menghasilkan investasi 27% dan obligasi sebesar 25% dalam setahun," ujarnya, Kamis (18/7).