JAKARTA. Pebisnis makanan global melihat Indonesia sebagai pasar yang menggiurkan. Dengan omzet bisnis makanan dan minuman mencapai Rp 1.000 triliun per tahun, investor bersiap mencicipi pasar makanan dan minuman mulai tahun depan. Dalam pantauan Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (Gapmmi), sejumlah perusahaan kakap asal Jepang yang siap masuk ke Indonesia. Di antaranya adalah Suntory Group dan Asahi Group di bisnis minuman, Glico Corporation di bisnis camilan coklat, serta Morinaga & Co Ltd yang berminat menggarap bisnis makanan dan minuman. Nama lain adalah UHA Miko Uno, Yamazaki Baking Co di industri roti, serta Kanematsu Corporation. Sebagai tahap penjajakan, mereka berniat membangun bisnis dan berinvestasi antara Rp 100 miliar–Rp 200 miliar per pabrik.
Investor Jepang menyerbu bisnis makanan
JAKARTA. Pebisnis makanan global melihat Indonesia sebagai pasar yang menggiurkan. Dengan omzet bisnis makanan dan minuman mencapai Rp 1.000 triliun per tahun, investor bersiap mencicipi pasar makanan dan minuman mulai tahun depan. Dalam pantauan Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (Gapmmi), sejumlah perusahaan kakap asal Jepang yang siap masuk ke Indonesia. Di antaranya adalah Suntory Group dan Asahi Group di bisnis minuman, Glico Corporation di bisnis camilan coklat, serta Morinaga & Co Ltd yang berminat menggarap bisnis makanan dan minuman. Nama lain adalah UHA Miko Uno, Yamazaki Baking Co di industri roti, serta Kanematsu Corporation. Sebagai tahap penjajakan, mereka berniat membangun bisnis dan berinvestasi antara Rp 100 miliar–Rp 200 miliar per pabrik.