Investor Jepang serap banyak tenaga kerja



JAKARTA. Realisasi investasi Jepang di Indonesia memang tinggi. Tak hanya itu, kegiatan penanaman modal dari negari sakura pun mampu menyerap tenaga kerja yang besar.

Menurut catatan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi investasi perusahaan perusahaan asal negri Sakura sepanjang tahun 2005-2014 mencapai 62,5%. Terbaru Kepala BKPM Franky sibarani mengungkapkan telah mengidentifikasi minat beberapa perusahaan Jepang berinvestasi di dalam negri sebesar US$ 641,9 juta. Beberpa industri yang disasar yakni komponen otomotif, industri popok bayi, conveyor belt, industri pengolahan rumput laut, industri boiler

Menurut Franky, apabila minat investasi tersebut dapat terealisasi, terdapat potensi penyerapan tenaga kerja langsung sebanyak 10.475 orang, yang terdiri dari industri komponen otomotif 10.000 orang, industri popok bayi 220 orang, industri conveyor belt 100 orang, industri pengolahan rumput laut 55 orang dan industri boiler 100 orang. “BKPM berupaya meningkatkan kualitas investasi di mana investasi yang masuk diharapkan dapat mendorong penyerapan tenaga kerja,”ungkap Franky, Jumat(31/7).


Selain penyerapan tenaga kerja, pihaknya juga berharap investasi tersebut juga bisa mendorong peningkatan ekspor dan menghemat devisa negara melalui subtitusi impor.

BKPM mencatat, sepanjang Semester I 2010-semester 1 2015, realisasi investasi Jepang di Indonesia mencapai US$13,68 mliar, nomor dua terbesar setelah Singapura. Dalam lima tahun terakhir, investasi Jepang di Indonesia direalisasikan dalam industri alat angkutan dan transportasi lainnya sebesar 53%, industri logam, mesin dan elektronik 17%, industri kimia dan farmasi 7%, serta industri makanan dan tekstil masing-masing 4%, Sedangkan realisasi investasi Jepang di Semester 1 2015 sebesar Rp 19,72 triliun, meningkat jika dibandingkan dengan realisasi investasi Jepang untuk Semester 1 2014 sebesar Rp16,19 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto