Investor Jepang tertarik ternak sapi di NTT



KUPANG. Pemerintah daerah Nusa Tenggara Timur mengatakan, investor Jepang tengah menjajaki investasi ternak sapi. Padahal, kuantitas sapi masih pas-pasan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

"Awal Januari, mereka sudah bertemu kami juga Gubernur NTT untuk membahas niat mereka berinvestasi ternak sapi di NTT ini," kata Kepala Dinas Peternakan NTT Dani Suhadi di Kupang, Rabu (22/2).

Dia bilang, investor dari Negeri Sakura itu tengah membuka sejumlah usaha berbahan baku daging di sebelas negara di dunia. Mereka mencari tahu kualitas daging sapi di NTT. 


Namun, kepastian investasi dari perusahaan tersebut belum ada karena masih harus melakukan penghitungan secara ekonomis. 

Dani bilang, sapi-sapi di NTT adalah sapi organik yang dipelihara dengan cara dilepas dan makanannya juga adalah makanan yang organik tanpa ada pupuk dan sebagainya.

"Kalau bisa dibilang sapi kita adalah sapi yang masuk dalam kategori sapi premier, dan ini yang dicari oleh banyak investor," tuturnya.

Mantan Kadis Pertambangan NTT ini juga mengatakan investor Jepang sendiri akan membeli sapi NTT dalam jumlah yang besar jika memang sapi yang disiapkan cukup. Namun, dia mengakui, NTT sendiri cukup kesulitan dalam mengirimkan sapi ke DKI Jakarta dan daerah lainnya.

"Apalagi saat ini ada penambahan kuota pengiriman sapi ke sejumlah daerah seperti, Kalimatan Timur, Kalimantan Selatan dan Jakarta, Bogor, Tanggerang dan Bekasi yang pengirimannya ditujukan melalui pelabuhan induknya di Tanjung Priok," kata Dani.

Selain Jepang, investor Australia juga dia sebut tertarik investasi daging sapi. Kerja sama ini terkait dengan kerja sama tiga negara yakni Indonesia (NTT)-Timor Leste-Australia. 

"Tetapi inikan mereka ada timnya. Jika memang jadi, maka tentu akan memberikan keuntungan bagi peternak kita," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia