Investor karet & CPO tanam Rp 703 miliar di Jambi



JAMBI. Tiga perusahaan melirik peluang investasi di Jambi. Tak mau tanggung, ketiga perusahaan tersebut akan menanamkan investasi senilai Rp 703 miliar. Informasi ini disampaikan Hefni Zen, Kepala Bidang Pelayanan Perizinan Terpadu, Badan Penanaman Modal Daerah dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMD dan PPT) Jambi kepada Tribunnews, Rabu (9/10).

Investasi baru itu melirik peluang di industri pengolahan crumb rubber (karet) dan crude palm oil (CPO). Daerah yang dituju untuk lokasi pabrik tersebut ada di Kabupaten Merangin, Tanjung Jabung Barat, dan Bungo.

Di Kabupaten Merangin, perusahaan yang berinvestasi itu bernama PT Metra Cakrawala. Perusahaan ini akan mendirikan pabrik crumb rubber dengan nilai investasi Rp 65 miliar. Adapun untuk di Tanjung Jabung Barat ada PT Fortius Wajo yang akan membangun pabrik CPO dengan nilai investasi Rp 140 miliar.


Terakhir, ada PT Citra Harun Sawit yang akan berinvestasi di Bungo. Perusahaan yang bergerak di sektor perkebunan dan dan industri hilir ini akan beroperasi di Kecamatan Pelepat. Sedangkan nilai investasinya total Rp 498,5 miliar, masing-masing Rp 145 miliar untuk industri dan Rp 353 miliar di perkebunan.

"Mereka merupakan perusahaan baru yang investasinya ke sawit dan karet, dan saat ini masih dalam tahap izin prinsip," ujar Hefni mewakili Kepala BPMD Jambi, M Siddik Ahmad. Sementara itu, peluang kerja yang diciptakan investasi baru itu diproyeksikan mencapai 1.526 tenaga kerja.

Kepala Bidang Pembinaan BPMD dan PPT, Reflinur Maherti menambahkan, di semester I tahun ini, nilai investasi investor domestik yang masuk ke Jambi PDMN terealisasi Rp 21,2 triliun, atau di atas target Rp 15,1 triliun.

Sedangkan untuk investasi asing, realisasinya sebesar US$ 829.801 atau di bawah target sebesar US$ 945.231. Penyumbang investasi terbesar di Jambi adalah di Grup Sinarmas, yang bergerak di perkebunan kelapa sawit dan pengolahannya.

Selain itu, ada juga perusahaan kertas (Lontar Papyrus), termasuk PT IIS (Grup Asian Agri). Sedangkan per kabupaten, jumlah perusahaan terbanyak ada di Muaro Jambi, namun realisasi investasinya lebih kecil bila dibanding perusahaan di Tebo dan Tanjung Jabung Barat. (Hendri Dede Putra/Tribunnews)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri