JAKARTA. Di saat krisis, minat investor pada sukuk ijarah lebih tinggi ketimbang sukuk musyarakah dan mudarabah. Ini tampak dari hasil penelitian Standard & Poor's dan Moody's. Standard & Poor's menghitung, 45% sukuk yang terbit di tahun 2008 adalah sukuk ijarah. Jumlah penerbitan sukuk musyarakah dan mudarabah malah anjlok. Hitungan Moody's, penerbitan sukuk musyarakah dan mudarabah di pasar internasional masing-masing turun 83% dan 68% dari tahun 2007. Kedua jenis sukuk ini tak laku lantaran pasar khawatir melihat kondisi properti Dubai dan manufaktur Malaysia. Padahal, kedua negara ini banyak menggantungkan pembiayaan dari sukuk musyarakah dan mudarabah.
Investor Kian Minati Sukuk Ijarah
JAKARTA. Di saat krisis, minat investor pada sukuk ijarah lebih tinggi ketimbang sukuk musyarakah dan mudarabah. Ini tampak dari hasil penelitian Standard & Poor's dan Moody's. Standard & Poor's menghitung, 45% sukuk yang terbit di tahun 2008 adalah sukuk ijarah. Jumlah penerbitan sukuk musyarakah dan mudarabah malah anjlok. Hitungan Moody's, penerbitan sukuk musyarakah dan mudarabah di pasar internasional masing-masing turun 83% dan 68% dari tahun 2007. Kedua jenis sukuk ini tak laku lantaran pasar khawatir melihat kondisi properti Dubai dan manufaktur Malaysia. Padahal, kedua negara ini banyak menggantungkan pembiayaan dari sukuk musyarakah dan mudarabah.