Investor Korea Bangun Pabrik Rambut Palsu



JAKARTA. Permintaan rambut palsu alias wig terus meningkat. Buktinya, beberapa investor asing tertarik menanamkan duitnya dengan membangun pabrik di Indonesia. Saat ini, sudah ada dua investor asal Korea Selatan, yakni PT Misung Indonesia dan PT Dongan Kreasi Indonesia, yang berniat membenamkan modal di industri rambut palsu. PT Misung berniat membangun pabrik baru, sedangkan PT Dongan ingin menambah kapasitas produksi pabrik miliknya di Cikarang Selatan, Bekasi, Jawa Barat. "Keduanya serius mengembangkan usaha pembuatan rambut palsu," kata Direktur Industri Aneka Departemen Perindustrian (Depperin) Budi Irmawan, Senin (6/10). Budi bilang, Misung akan membangun pabrik di Kawasan Berikat Nusantara, Cakung, Jakarta Utara. Misung akan menginvestasikan dana US$ 24,6 juta untuk membangun pabrik tersebut. "Kapasitas pabriknya mencapai 10 juta pasang rambut palsu per tahun. Rencananya mulai berproduksi tahun depan," ujar Budi.Ada pun PT Dongan berencana menambah kapasitas produksi pabrik sebesar 240.000 pasang rambut palsu per tahun. Sehingga, total kapasitas produksi pabrik Dongan yang berada di Cikarang Selatan bakal meningkat menjadi 500.000 pasang rambut palsu per tahun.Dongan menyiapkan dana sekitar US$ 5 juta untuk membiayai peningkatan kapasitas produksi tersebut. Saat ini, Dongan telah mempekerjakan 2.503 tenaga kerja. Kedua perusahaan asal Korea itu sudah mendapat izin investasi dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Sekretaris BKPM Yusan membenarkan, izin bagi kedua perusahaan itu sudah turun. Yusan bilang, Dongan telah mendapatkan izin usaha perluasan. Misung juga telah mendapatkan izin prinsip untuk mendirikan pabrik.Menurut Budi, bisnis rambut palsu makin diminati lantaran tingginya permintaan terhadap rambut palsu di Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Eropa. Budi memperkirakan nilai ekspor ke AS dan Eropa naik menjadi US$ 500.000 dibanding tahun lalu yang hanya US$ 300.000. "Industri fashion di negara-negara tersebut memang masih menjanjikan," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: