KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa saat ini tengah dilakukan persiapan untuk studi kelayakan
Feasibility Study (FS) bagi pembangunan LRT Bali. Ia mengatakan, studi kelayakan tersebut nantinya akan didanai melalui skema bantuan atau Official Development Assistance (ODA) dari Korea Selatan (Korsel). "Sementara untuk pendanaan konstruksinya akan dilakukan melalui skema KPBU,” ucap Budi dalam keterangan tertulis, Rabu (31/5).
Baca Juga: Menhub Bahas Kerjasama Transportasi Udara dan Perkeretaapian dengan Korsel Sebagai upaya pembangunan LRT Bali, Budi melakukan pertemuan dengan Chairman & CEO Korean National Railway (KNR) Kin Hanyoung dan CEO Korea Overseas Infrastructure & Urban Development Cooperation (KIND) Kang Hoon Lee, pada Selasa (30/5). Tak hanya membahas soal pembangunan LRT Bali, pertemuan tersebut juga membahas perkembangan kerja sama kedua negara pada proyek pembangunan infrastruktur kereta api yaitu MRT Fase 4 rute Fatmawati - TMII. KNR dan KIND merupakan dua perusahaan asal Korsel yang menjadi bagian dari Konsorsium Korea (Korean Consortium/K-Consortium) untuk proyek pembangunan MRT Fase 4, bersama satu perusahaan lainnya yaitu Samsung C&T. Budi mengatakan, Indonesia dan Korsel berkomitmen untuk memastikan keberlanjutan dan penyelesaian kedua proyek proyek tersebut. Dimana saat ini sedang dalam tahap penyusunan studi kelayakan baik pra Feasibility Study (Pra FS) untuk MRT Fase 4 dan Feasibility Study (FS) untuk LRT Bali. Komitmen kelanjutan proyek pembangunan MRT Fase 4 rute Fatmawati TMII terlihat dalam penandatanganan komitmen kerja sama antara PT MRT Jakarta dengan K-Consortium melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) atau Public Private Partnership (PPP). Serta penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kedua belah pihak pada November 2022 lalu di Bali dalam Side Event G20 tahun lalu.
Baca Juga: Menhub: Proyek LRT Manggarai akan Dikerjakan Mulai Tahun Ini “Kami melalui Ditjen Perkeretaapian telah bersurat kepada Gubernur DKI Jakarta tentang kajian (pra studi kelayakan/pra Feasibility study) yang sudah dilakukan oleh K-Consortium. Saat ini kajiannya tengah direview atau dievaluasi oleh pihak Pemprov DKI sebagai penanggung jawab proyek pembangunan MRT Jakarta fase 4,” tutur Budi. Budi optimistis dengan adanya komitmen yang baik dari kedua belah pihak, kedua proyek perkeretaapian tersebut akan mencapai kemajuan yang signifikan dan diselesaikan sesuai dengan target waktu. “Saya menyambut dan mendorong partisipasi dan kerja sama lebih lanjut dari KNR, KIND, dan perusahaan swasta Korsel lainnya, dalam pengembangan proyek infrastruktur transportasi, khususnya dalam pengembangan perkeretaapian atau proyek infrastruktur transportasi lainnya di Indonesia,” ujar Budi. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .