Investor Korsel siap kucurkan Rp 47 triliun di kilang Dumai, ini tanggapan Pertamina



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investor asal Korea Selatan dikabarkan berminat untuk menjadi mitra PT Pertamina (Persero) dalam proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) atau pengembangan Kilang Dumai. Hal itu dikemukakan oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, akhir pekan lalu.

Namun, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengkonfirmasi bahwa pihaknya belum menjalin kesepakatan dengan pihak mana pun terkait kemitraan di RDMP Dumai. Menurut Nicke, Pertamina memiliki sejumlah opsi dalam menentukan mitra di proyek tersebut.

Baca Juga: Kuota solar subsidi diproyeksi kembali jebol di 2020, ini yang diminta BPH Migas


Nicke pun bilang, Pertamina masih membuka diri untuk bekerjasama dengan pihak mana pun yang tertarik untuk menggarap RDMP Dumai. Sayangnya, Nicke tidak menjelaskan detail calon mitra yang tengah dijajaki, serta sejauh mana proses tersebut telah berlangsung.

"Ada beberapa opsi. Kita menyatakan (siapa mitranya) kalau sudah ada agreement. Semua kita jajaki, terbuka untuk siapa pun, tapi sampai ahru ini belum ada secara formal kita buat kerjasama," kata Nicke selepas menghadiri acara di Kantor BPH Migas, Senin (30/12).

Sebelumnya, Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyebut salah satu investor asal Korea Selatan berencana berinvestasi hingga sekitar Rp 47 triliun untuk menggarap kilang Dumai.

Baca Juga: BKPM sebut ada investasi mandek Rp 300 triliun, ini tanggapan Pertamina

Bahlil menyebut, rencana investasi tersebut merupakan bagian dari target realisasi investasi di tahun 2020. Angka investasi tersebut, kata Bahlil, masih bisa berubah lantaran masih dalam proses pembahasan lebih lanjut dengan Pertamina.

Adapun, Kilang Dumai menjadi salah satu dari enam proyek kilang RDMP yang diselesaikan Pertamina. Saat ini, kilang tersebut memiliki kapasitas 140.000 barel per hari. Dengan adanya pengembangan ini, kapasitas kilang Dumai ditargetkan bertambah menjadi 300.000 barel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .