KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berdasarkan data Infovesta Utama, secara umum dana kelolaan atau asset under management (AUM) industri reksadana mengalami penurunan di bulan Maret sebesar Rp 3,92 triliun menjadi Rp 493,34 triliun. Jumlah ini belum termasuk reksadana berbasis dollar AS dan reksadana penyertaan terbatas. Salah satu jenis reksadana yang mengalami penurunan yang cukup signifikan dari segi dana kelolaan adalah reksadana pasar uang. Maret lalu, dana kelolaan reksadana ini tergerus Rp 3,62 triliun menjadi Rp 53,92 triliun. Direktur Bahana TCW Investment Soni Wibowo mengatakan, berkurangnya dana kelolaan reksadana pasar uang disebabkan tindakan investor yang mendiversifikasikan dananya ke sejumlah instrumen lain. Tak hanya ke reksadana saham, investor juga mengalokasikan dana yang tadinya untuk reksadana pasar uang menjadi instrumen Surat Berharga Negara (SBN) ritel.SBN ritel dianggap potensial lantaran investor mendapat imbal hasil yang cukup tinggi dengan jangka waktu investasi yang lebih pendek.
Investor lakukan diversifikasi, dana kelolaan reksadana bulan Maret turun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berdasarkan data Infovesta Utama, secara umum dana kelolaan atau asset under management (AUM) industri reksadana mengalami penurunan di bulan Maret sebesar Rp 3,92 triliun menjadi Rp 493,34 triliun. Jumlah ini belum termasuk reksadana berbasis dollar AS dan reksadana penyertaan terbatas. Salah satu jenis reksadana yang mengalami penurunan yang cukup signifikan dari segi dana kelolaan adalah reksadana pasar uang. Maret lalu, dana kelolaan reksadana ini tergerus Rp 3,62 triliun menjadi Rp 53,92 triliun. Direktur Bahana TCW Investment Soni Wibowo mengatakan, berkurangnya dana kelolaan reksadana pasar uang disebabkan tindakan investor yang mendiversifikasikan dananya ke sejumlah instrumen lain. Tak hanya ke reksadana saham, investor juga mengalokasikan dana yang tadinya untuk reksadana pasar uang menjadi instrumen Surat Berharga Negara (SBN) ritel.SBN ritel dianggap potensial lantaran investor mendapat imbal hasil yang cukup tinggi dengan jangka waktu investasi yang lebih pendek.