KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks bursa Wall Street ditutup bervariasi di akhir bulan Mei 2024. Indeks Dow Jones dan S&P 500 menguat, sementara Nasdaq melorot pada Jumat (31/5). Dow Jones mencatat persentase kenaikan harian terbesar sejak November 2023 karena reposisi investor mendorong reli tajam di akhir bulan. Jumat (31/5), Dow Jones Industrial Average naik 574,84 poin atau 1,51% menjadi 38.686,32. Lalu, S&P 500 juga menguat 42,03 poin atau 0,80% ke level 5.277,51.
Sementara Nasdaq Composite turun tipis 2,06 poin, atau 0,01% ke 16.735,02. Selama bulan Mei 2024, S&P 500 naik sekitar 4,8%, Nasdaq melonjak 6,9% dan Dow naik 2,4%. Namun untuk pekan ini, S&P 500 turun sekitar 0,5%, Nasdaq turun 1,1% dan Dow turun 0,9%.
Baca Juga: S&P 500 dan Nasdaq Berbalik Arah, Mempertimbangkan Arah The Fed Setelah Data Inflasi Hampir seluruh sektor utama S&P 500 berakhir lebih tinggi, dengan sektor energi naik 2,5%. Sektor teknologi ditutup tipis di zona merah. “Kami benar-benar melihat lonjakan volume perdagangan saham menjelang akhir bulan,” kata Joe Saluzzi, salah satu pendiri dan salah satu kepala Equity Trading di Themis Trading di Chatham, New Jersey, seperti dikutip Reuters. Saluzzin menyebut, lonjakan perdagangan saham tersebut mungkin terkait dengan reposisi investor di akhir bulan. Volume perdagangan di bursa AS berjumlah 14,60 miliar lembar saham, dibandingkan dengan rata-rata 12,56 miliar saham untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir. Selain itu, data ekonomi terbaru Amerika Serikat (AS) yakni Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) AS meningkat 0,3% di bulan April 2024, juga mendorong pergerakan Wall Street.
Data ini menunjukkan belanja konsumen AS melambat lebih dari yang diperkirakan. “Masyarakat senang karena hal ini tidak terlalu mengejutkan, namun sebenarnya konsumen terus menunjukkan sedikit tekanan,” kata Carol Schleif, kepala investasi di kantor keluarga BMO di Minneapolis. Para pedagang berjangka yang terikat dengan kebijakan suku bunga The Fed menambah spekulasi bahwa bank sentral akan mulai menurunkan suku bunga pada bulan September dan meningkatkan kemungkinan penurunan suku bunga kedua pada bulan Desember dengan probabilitas yang sama. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat