Investor lebih minati saham papan pengembangan tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski dalam beberapa hari belakangan saham-saham dengan kapitalisasi pasar besar mulai mencatatkan perbaikan, namun saham-saham di papan utama masih menunjukkan penurunan jika dibandingkan dengan saham-saham yang ada di papan pengembangan.

Jika ditilik dari data Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Jumat (30/11). Saham-saham yang berada di papan utama mencatatkan penurunan sebesar 5,58% secara year to date (ytd). Sementara itu, saham-saham di pengembangan justru mencatatkan kenaikan sebesar 2,48%,

Analis Panin Sekuritas William Hartanto, berasumsi bahwa hal inilah yang tengah menjadi tren investor di tahun 2018 ini, yakni memilih emiten-emiten di papan pengembangan.


"Menurut saya wajar, karena setahun ini kan pasarnya koreksi, Jadi yang papan utama akan lebih rawan menurun, dan selagi menunggu koreksi kita selesai, pelaku pasar akan fokus kepada saham-saham kapitalisasi kecil terutama ritel" kata William kepada Kontan.co.id, Jumat (30/11).

Menurutnya saham di papan pengembangan lebih diminati pasar karena selain harga di pasar lebih murah, kapitalisasi kecil memungkinkan beberapa dari investor untuk menggerakkan harga saham-saham ini.

"Jumlah saham di papan pengembangan juga bertambah dari initial public offering (IPO), dan kita tau saham2 IPO kemarin naiknya luar biasa. Jadi kedua itu alasannya kenapa yang papan pengembangan lebih naik" kata William.

Ia juga menambahkan, papan pengembangan umumnya lebih menarik karena saat pasar uptrend saham-saham tersebut ikut mencatatkan kenaikan, namun saat market downtrend saham-saham tersebut jadi alternatif untuk trading jangka pendek sehingga ke depan, saham-saham ini masih tetap bagus prospeknya.

Ia juga menggarisbawahi beberapa saham yang secara fundamental prospektif seperti BUVA, CLEO, CAMP, MAMI, dan ZINC.

Meski begitu, Ia melihat bahwa penurunan di papan utama sudah cukup signifikan sehingga investor juga sudah bisa mulai mengoleksi saham-saham di papan utama dengan menggunakan Moving Average 20. Beberapa saham yang bisa dikoleksi misalnya BBCA, BBRI, BBNI, BBTN, ASII dan JSMR.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto