KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan kembali menggelar lelang surat utang negara (SUN) pada hari ini, Selasa (16/3). Lelang kali ini justru mencatatkan penurunan jumlah penawaran yang masuk, yakni hanya sebesar Rp 40,29 triliun. Jumlah tersebut turun jika dibandingkan lelang SUN sebelumnya (2/3) yang mencapai Rp Rp 49,73 triliun. Dari penawaran yang masuk, pemerintah memutuskan menyerap sebanyak Rp 18,9 triliun. Head of Economics Research Pefindo Fikri C Permana mengatakan, penurunan jumlah penawaran yang masuk salah satunya karena risiko nilai tukar yang meningkat. Rupiah belakangan terus melemah seiring
rally kenaikan
yield US Treasury.
“Dengan kondisi tersebut, investor pun pada akhirnya menahan diri untuk tidak masuk ke pasar primer. Ditambah lagi, investor juga menahan diri karena dari sisi kupon pasar primer saat ini justru relatif lebih rendah dibanding pasar sekunder,” kata Fikri kepada Kontan.co.id, Selasa (16/3).
Baca Juga: Penawaran masuk mencapai Rp 40 triliun pada lelang SUN, Selasa (16/3) Fikri menilai jumlah penawaran yang masuk kali ini juga menjadi pertanda yang kurang bagus. Pasalnya, dia melihat dari sisi
yield SBN tenor 10 tahun saat ini yang berada di kisaran 6,75% bisa jadi momen bagi investor untuk masuk ke pasar SBN. Namun, sayangnya investor justru tertarik untuk masuk ke pasar sekunder. Sementara Direktur Surat Utang Negara Deni Ridwan dalam keterangan tertulisnya mengatakan, rendahnya penawaran yang masuk sebenarnya sudah diprediksi mengingat adanya faktor eksternal yang membuat investor masih
wait and see. Faktor eksternal ini adalah kebijakan yang akan diambil oleh bank sentral AS dalam FOMC meeting tanggal terkait volatilitas
yield US Treasury. “Dengan kondisi pasar saat ini, minat investor asing masih cukup besar. Dari keseluruhan penawaran yang masuk, proporsi investor asing sebesar 18,2% atau meningkat dari lelang sebelumnya yang hanya sebesar 11,1% dari total penawaran,” terang Deni.
Baca Juga: Jelang rapat FOMC dan RDG BI, rupiah berpotensi konsolidasi pada Rabu (17/3) Fikri menganggap kenaikan investor asing tersebut sebenarnya tidak terlalu signifikan, mengingat jika dilihat secara nominal, pada akhirnya jumlahnya tidak banyak berbeda. Menurutnya, investor asing memang masih mengambil posisi
wait and see, sehingga masih akan perlu waktu yang cukup lama agar investor asing punya porsi layaknya sebelum masa pandemi Covid-19.
Dalam lelang SUN kali ini, seri FR0087 yang akan jatuh tempo pada 15 Februari 2031 menjadi seri yang paling banyak diburu investor dengan jumlah penawaran masuk hingga Rp 12,94 triliun. Seri FR0087 sekaligus menjadi seri yang paling banyak dimenangkan, yakni Rp 7,25 triliun dengan
yield rata-rata yang dimenangkan sebesar 6,74%. “Investor dari sisi perbankan adalah salah satu yang dominan dan mengincar seri tersebut. Dengan kondisi saat ini, seri FR0087 sebagai seri yang paling likuid, tentu akhirnya menjadi incaran peserta lelang,” pungkas Fikri.
Baca Juga: Masa penawaran SR014 berakhir besok pagi, penjualan sudah melewati target Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati