KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga Surat Utang Negara (SUN) seri acuan 10 tahun telah terkoreksi 7,7% sejak awal tahun hingga sekarang (year to date) di level 89,93. Penurunan tersebut dinilai analis tidak selalu berdampak negatif bagi para investor obligasi. Analis Fixed Income MNC Sekuritas, I Made Adi Saputra menyebut, koreksi harga SUN yang terjadi belakangan ini dapat menjadi berkah bagi investor lokal dengan horizon investasi jangka panjang. Pasalnya, investor tersebut dapat memperoleh obligasi dengan yield tinggi dengan harga rendah. Selain itu, yield SUN saat ini juga memiliki spread yang cukup lebar dengan yield US Treasury dan nilai inflasi di Indonesia.
Namun, tren penurunan harga SUN bukan kondisi yang ideal bagi investor domestik yang berorientasi jangka pendek. “Kemungkinan harga SUN baru bisa pulih dalam 2—3 tahun ke depan,” ujar Made beralasan, Kamis (9/8). Sementara itu, Anil Kumar, Fixed Income Fund Manager Ashmore Asset Management Indonesia mengungkapkan, jika suku bunga deposito naik sebagai respons kenaikan suku bunga acuan BI, investor lokal seperti asuransi dan dana pensiun justru bisa saja beralih pada instrumen deposito. Apalagi, deposito relatif tidak terpapar oleh sentimen eksternal. “Mau tidak mau yield obligasi harus naik lagi agar tidak terkejar oleh suku bunga deposito,” ucapnya, hari ini.