Investor lokal isi posisi asing di pembelian SBN



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investor domestik mulai mengejar porsi kepemilikan di Surat Berharga Negara (SBN). Hal tersebut juga tercermin dari tergerusnya porsi kepemilikan asing di SBN, meski sejak awal Juli hingga 20 Agustus 2018, investor asing sudah melakukan aksi beli sebesar Rp 18 triliun.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR) sejak awal bulan ini hingga per 20 Agustus 2018 asing catatkan aksi beli sebesar Rp 6 triliun. Secara kumulatif jumlah kepemilikan asing di Surat Berharga Negara (SBN) mencapai Rp 845,84 triliun atau memakan porsi kepemilikan di SBN sebesar 37,54%.

Sebagai perbandingan, porsi kepemilikan asing di SBN pada tahun lalu berada di 39,8%. Maka terlihat, ada porsi asing yang terisi oleh investor domestik.

Di periode yang sama, ternyata porsi kepemilikan institusi bank di SBN meningkat dari 23,4% di tahun akhir lalu menjadi 26,10%. Peningkatan porsi juga dilakukan institusi asuransi dari 7,18% di akhir tahun lalu menjadi 8,43%. Industri reksadana juga menambah porsi kepemilikan di SBN dari 4,95% di akhir tahun lalu menjadi 5,05%.

Made memproyeksikan ke depan investor asing masih akan masuk ke pasar obligasi domestik secara perlahan atau tidak seagresif tahun-tahun sebelumnya.

"Aksi beli asing yang belum agresif, menjadi peluang investor domestik untuk mendapatkan selisih imbal hasil surat utang dengan tingkat inflasi yang cukup lebar dengan begitu investor domestik bisa diuntungkan," kata Made, Kamis (25/8).

Made mengamati dalam dua bulan lalu investor asing mulai masuk kembali ke pasar obligasi domestik karena di periode tersebut nilai tukar cenderung lebih stabil. Selain itu, data pertumbuhan ekonomi di kuartal II yang tumbuh di atas ekspektasi, yakni 5,27% juga turut menjadi katalis positif dalam menambah kepercayaan investor asing terhadap pasar obligasi domestik.

Namun, investor asing masih menahan diri untuk masuk ke pasar obligasi domestik karena data terbaru menunjukkan defisit transaksi berjalan atau Current Account Deficit (CAD) di Juli 2018 capai level tinggi senilai US$ 8 miliar atau sebesar 3% dari Produk Domestik Bruto (PDB).

"Kedepan sikap investor asing akan terus dipengaruhi oleh volitilas rupiah, CAD yang melebar jadi katalis negatif bagi tenaga rupiah," kata Made.

Hingga akhir tahun, Made memproyeksikan jumlah kepemilikan asing di SBN akan bergerak volatil. Bahkan, potensi asing melakukan aksi jual atau keluar dari pasar obliagsi domestik bisa terjadi karena adanya kenaikan suku bunga The Fed di September dan Desember tahun ini.

Selain dari kebijakan The Fed, Made mengatakan kebijakan European Central Bank (ECB) dalam memutuskan akan mempertahakankan kebijakan kuantitaifnya, juga bisa mempengaruhi kepercayaan investor pada pasar domestik.

Sejak awal tahun kepemilikan asing di SBN tercatat tumbuh Rp 9 triliun, Made memproyeksikan hingga akhir tahun pasar obligasi domestik masih mampu menarik dana asing masuk sebesar Rp 18 triliun sehingga di akhir tahun asing diproyeksikan melakukan aksi beli mencapai Rp 27 triliun. "Dengan catatan kondisi nilia tukar stabil," tambah Made.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia