JAKARTA. Selera investasi berbagai perusahaan yang menitipkan dana pengelolaan pensiun pada Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (AJMI), kini lebih berani. Mereka meminta lebih banyak dana dikelola di instrumen investasi berimbal hasil lebih besar. Mayoritas kelolaan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) memang masih ditempatkan di pasar uang atau money market. Namun, porsinya merosot dari 70% menjadi sekitar 60%. Sebaliknya, permintaan investasi ke saham, obligasi, dan pengelolaan syariah menanjak. Padahal, instrumen ini juga menggandeng risiko lebih besar. "Tiga tahun lalu, porsi pasar uang masih lebih besar tapi sekarang mereka mencari instrumen investasi yang memberi imbal hasil lebih besar," kata Nelly Husnayati, Vice Presiden Director, Chief Agency, Employees Benefits and Shariah Officer AJMI.
Investor Manulife lebih melirik saham
JAKARTA. Selera investasi berbagai perusahaan yang menitipkan dana pengelolaan pensiun pada Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (AJMI), kini lebih berani. Mereka meminta lebih banyak dana dikelola di instrumen investasi berimbal hasil lebih besar. Mayoritas kelolaan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) memang masih ditempatkan di pasar uang atau money market. Namun, porsinya merosot dari 70% menjadi sekitar 60%. Sebaliknya, permintaan investasi ke saham, obligasi, dan pengelolaan syariah menanjak. Padahal, instrumen ini juga menggandeng risiko lebih besar. "Tiga tahun lalu, porsi pasar uang masih lebih besar tapi sekarang mereka mencari instrumen investasi yang memberi imbal hasil lebih besar," kata Nelly Husnayati, Vice Presiden Director, Chief Agency, Employees Benefits and Shariah Officer AJMI.