Investor masih bakal memburu SUN



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketegangan akibat perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China mulai reda. Kondisi ini diprediksi akan membawa angin segar bagi lelang Surat Utang Negara (SUN) yang berlangsung Selasa nanti (26/2).

Seperti diketahui, pertemuan antara AS dan China pekan ini sudah menemukan titik terang. Kedua negara adikuasa sepakat menandatangi nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU). Isi kesepakatan ini mencakup perlindungan terhadap kekayaan intelektual, perluasan sektor jasa, hingga transfer teknologi.

Selain itu, Presiden AS Donald Trump dikabarkan bertemu dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He di Washington DC, AS pada Jumat (22/2) waktu setempat. Jika pertemuan membuahkan hasil positif, pasar global bakal semakin stabil.


Menurut Fixed Income Fund Manager Ashmore Asset Management Indonesia Anil Kumar, hal tersebut bakal menjadi sentimen positif bagi lelang SUN pekan depan. Mengingat, investor asing akan semakin percaya diri untuk masuk ke instrumen berisiko yang berada di negara emerging market.

Dia pun yakin, hal tersebut akan membuat jumlah penawaran yang masuk membludak. "Minimum dua kali dari target pemerintah pasti akan tercapai dalam lelang pekan depan," kata dia, kemarin.

Masuknya aliran dana asing ke pasar obligasi dalam negeri sebenarnya sudah terlihat. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR), kepemilikan asing di surat berharga negara mencapai Rp 927,17 triliun hingga Kamis (21/2). Artinya, sejak awal tahun dana asing yang masuk mencapai Rp 33,92 triliun.

Untuk lelang SUN kali ini, pemerintah memberikan target indikatif dan maksimal masing-masing sebesar Rp 15 triliun dan Rp 30 triliun. Artinya, ada potensi jumlah penawaran yang masuk mencapai Rp 60 triliun.

Sayangnya, angka ini masih di bawah hasil penawaran pada lelang SUN Selasa (12/2). Kala itu, jumlah penawaran investor yang masuk mencapai Rp 66,36 triliun.

Dalam lelang pekan depan, pemerintah akan menawarkan enam seri SUN. Pertama, SPN03190527 yang merupakan seri anyar. SPN ini jatuh tempo pada 27 Mei 2019. Kedua, seri SPN12200213 yang memiliki tingkat kupon diskonto dan tenor 1 tahun.

Ketiga, seri FR077 dengan jatuh tempo pada 15 Mei 2024 dan memiliki tingkat kupon 8,125%. Keempat, seri FR078 yang juga merupakan seri acuan atawa benchmark untuk tahun ini. Seri ini menawarkan kupon 8,25%.

Berikutnya, seri FR068 yang memberi kupon 8,375% dan jatuh tempo 15 Maret 2034. Terakhir, seri FR079 yang memiliki kupon 8,375% dan jatuh tempo 15 April 2039.

Lebih lanjut Anil memprediksi, seri FR078 yang bertenor 10 tahun bakal menjadi seri yang paling diburu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto