SINGAPURA. Di New York, harga minyak dunia mengalami penurunan. Bahkan, penurunannya mendekati level terendah dalam seminggu terakhir. Rupanya, pasar kembali pesimistis mengenai pertumbuhan ekonomi global yang nantinya akan kembali menurunkan permintaan minyak. “Outlook perekonomian AS dan ekonomi global masih belum pasti,” ukar Toby Hassall, commodity analyst CWA Global Markets Pty di Sydney. Selain itu, data ekonomi Jepang juga semakin memperburuk kondisi. Asal tahu saja, tingkat produksi Jepang turun 1,5% pada Juni dari bulan Mei. Kontrak harga minyak dunia untuk pengantaran September turun 26 sen atau 0,3% menjadi US$ 78,10 per barel di NYMEX. Pada pukul 10.02 waktu Singapura, harga minyak bertengger di posisi US$ 78,25. Kemarin, kontrak minyak naik US$ 1,37 dan bertahan di level US$ 78,36. Dengan demikian, sepanjang tahun ini, harga minyak sudah mengalami kenaikan sebesar 17% dan 3,5% di sepanjang bulan ini.
Investor Masih Cemas, Harga Minyak Melorot
SINGAPURA. Di New York, harga minyak dunia mengalami penurunan. Bahkan, penurunannya mendekati level terendah dalam seminggu terakhir. Rupanya, pasar kembali pesimistis mengenai pertumbuhan ekonomi global yang nantinya akan kembali menurunkan permintaan minyak. “Outlook perekonomian AS dan ekonomi global masih belum pasti,” ukar Toby Hassall, commodity analyst CWA Global Markets Pty di Sydney. Selain itu, data ekonomi Jepang juga semakin memperburuk kondisi. Asal tahu saja, tingkat produksi Jepang turun 1,5% pada Juni dari bulan Mei. Kontrak harga minyak dunia untuk pengantaran September turun 26 sen atau 0,3% menjadi US$ 78,10 per barel di NYMEX. Pada pukul 10.02 waktu Singapura, harga minyak bertengger di posisi US$ 78,25. Kemarin, kontrak minyak naik US$ 1,37 dan bertahan di level US$ 78,36. Dengan demikian, sepanjang tahun ini, harga minyak sudah mengalami kenaikan sebesar 17% dan 3,5% di sepanjang bulan ini.