JAKARTA. Investor masih memburu sukuk bertenor pendek. Masalah likuiditas lagi-lagi menjadi faktor utama ketertarikan investor pada seri tersebut. Kondisi ini terlihat dari hasil lelang sukuk pada Selasa (10/2) yang mencapai penawaran Rp 11,61 triliun atau oversubscribes 5,5 kali lipat dari target indikatif. Dari nominal tersebut penawaran paling banyak masuk ke seri PBS008 yang bertenor 1,5 tahun dengan nominal Rp 4,5 triliun. Terbanyak ke dua didapat oleh seri tenor pendek lainnya yakni SPN-S11082015 yang jatuh tempo 6 bulan, sebesar Rp 4 triliun. Global Markets Financial Analyst Manager Bank Internasional Indonesia, Anup Kumar mengatakan investor memburu sukuk tenor pendek dengan pertimbangan meminimalisir resiko likuiditas di pasar sekunder. “Sehingga kalau pun mereka pegang hingga jatuh tempo juga tidak masalah karena tenor pendek,” ujarnya.
Investor masih memburu sukuk bertenor pendek
JAKARTA. Investor masih memburu sukuk bertenor pendek. Masalah likuiditas lagi-lagi menjadi faktor utama ketertarikan investor pada seri tersebut. Kondisi ini terlihat dari hasil lelang sukuk pada Selasa (10/2) yang mencapai penawaran Rp 11,61 triliun atau oversubscribes 5,5 kali lipat dari target indikatif. Dari nominal tersebut penawaran paling banyak masuk ke seri PBS008 yang bertenor 1,5 tahun dengan nominal Rp 4,5 triliun. Terbanyak ke dua didapat oleh seri tenor pendek lainnya yakni SPN-S11082015 yang jatuh tempo 6 bulan, sebesar Rp 4 triliun. Global Markets Financial Analyst Manager Bank Internasional Indonesia, Anup Kumar mengatakan investor memburu sukuk tenor pendek dengan pertimbangan meminimalisir resiko likuiditas di pasar sekunder. “Sehingga kalau pun mereka pegang hingga jatuh tempo juga tidak masalah karena tenor pendek,” ujarnya.