JAKARTA. Investor mulai memburu saham emiten Grup Ciputra. Hal ini menyusul rencana merger tiga emiten Grup Ciputra: PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Ciputra Property Tbk (CTRP) dan PT Ciputra Surya Tbk (CTRS). Kelak, ketiga emiten melebur menjadi satu perusahaan, yakni CTRA. Pada Kamis (16/6), harga saham CTRP ditutup menanjak 5,36% menjadi Rp 590 per saham. Adapun CTRS menguat 4,33% ke Rp 2.170 per saham. Sedangkan harga CTRA naik tipis 0,36% menjadi Rp 1.380 per saham. Ellen May, seorang investor saham mengatakan, rencana merger Grup Ciputra adalah sentimen positif yang mengangkat harga saham CTRP dan CTRS. Menurut dia, saham yang paling menarik adalah CTRP karena pola terknikalnya. Jika saham ini berhasil breakout Rp 600 per saham, maka diperkirakan dalam jangka menengah berpotensi ke Rp 900 per saham.
Investor memburu CTRP dan CTRS
JAKARTA. Investor mulai memburu saham emiten Grup Ciputra. Hal ini menyusul rencana merger tiga emiten Grup Ciputra: PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Ciputra Property Tbk (CTRP) dan PT Ciputra Surya Tbk (CTRS). Kelak, ketiga emiten melebur menjadi satu perusahaan, yakni CTRA. Pada Kamis (16/6), harga saham CTRP ditutup menanjak 5,36% menjadi Rp 590 per saham. Adapun CTRS menguat 4,33% ke Rp 2.170 per saham. Sedangkan harga CTRA naik tipis 0,36% menjadi Rp 1.380 per saham. Ellen May, seorang investor saham mengatakan, rencana merger Grup Ciputra adalah sentimen positif yang mengangkat harga saham CTRP dan CTRS. Menurut dia, saham yang paling menarik adalah CTRP karena pola terknikalnya. Jika saham ini berhasil breakout Rp 600 per saham, maka diperkirakan dalam jangka menengah berpotensi ke Rp 900 per saham.