KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mencatatakan penawaran masuk di atas lelang sebelumnya, lelang surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk negara Selasa (24/11), didukung kondisi likuiditas pasar yang masih positif. Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat penawaran masuk Rp 24,94 triliun dalam lelang SBSN pada Selasa (24/11). Capaian tersebut sedikit lebih tinggi daripada lelang SBSN sebelumnya yang mencapai Rp 22,6 triliun. Tapi, pemerintah hanya menyerap Rp 10 triliun dari total penawaran atau sesuai dengan target indikatif. Head of Fixed Income Bank BNI Edy Pramono menilai, serapan pemerintah pada lelang kali ini sudah sesuai harapan karena target penerbitan melalui lelang tahun ini sudah hampir tercapai. "Itu ditopang likuiditas pasar yang masih likuid, serta sentimen global yang membaik," kata Edy kepada Kontan.co.id, Selasa (24/11).
Investor memburu surat utang tenor panjang pada lelang sukuk negara, Selasa (24/11)
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mencatatakan penawaran masuk di atas lelang sebelumnya, lelang surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk negara Selasa (24/11), didukung kondisi likuiditas pasar yang masih positif. Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat penawaran masuk Rp 24,94 triliun dalam lelang SBSN pada Selasa (24/11). Capaian tersebut sedikit lebih tinggi daripada lelang SBSN sebelumnya yang mencapai Rp 22,6 triliun. Tapi, pemerintah hanya menyerap Rp 10 triliun dari total penawaran atau sesuai dengan target indikatif. Head of Fixed Income Bank BNI Edy Pramono menilai, serapan pemerintah pada lelang kali ini sudah sesuai harapan karena target penerbitan melalui lelang tahun ini sudah hampir tercapai. "Itu ditopang likuiditas pasar yang masih likuid, serta sentimen global yang membaik," kata Edy kepada Kontan.co.id, Selasa (24/11).