Investor menanti hasil pertemuan FOMC



JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup terkoreksi ke level 5.647,37 atau turun 0,50%. Penurunan indeks disebabkan investor menunggu pengumuman The Fed terkait suku bunga acuan.

Analis Binaartha Sekuritas, Muhammad Nafan Aji berpendapat selain minimnya sentimen dari dalam negeri, faktor eksternal juga ikut mempengaruhi tertekannya indeks. Investor global akan menanti pengumuman The Fed dalam menetapkan tingkat suku bunga acuannya.

"Diperkirakan suku bunga acuannya akan tetap di level 1%. Dengan situasi ini, investor memilih untuk wait and see untuk masuk ke pasar modal Indonesia," ujar Nafan kepada KONTAN, Rabu (3/5).


Pada daily chart IHSG terlihat candle yang membentuk pola long black closing marubozu. Hal ini mengindikasikan adanya potensi koreksi sehat pada IHSG besok dengan range support 5.621 dan resistance 5.700.

Gubernur The Fed Janet Yellen diperkirakan akan menyampaikan pernyataan yang bersifat hawkish saat pengumuman penetapan tingkat suku bunga acuannya.

Sehingga pasar modal AS akan mengalami capital inflow, terutama dari negara-negara emerging markets termasuk Indonesia. Dengan demikian, besok IHSG diprediksikan akan mengalami capital outflow.

Analis Erdikha Elit Sekuritas, Marsha Maharani bilang indeks ditutup melemah pada akhir sesi perdagangan kemarin, menembus support di 5660 dan membentuk pola three black crows.

Stokastik telah menunjukkan sinyal bearish, indikasi bearish momentum. Bill William melanjutkan fase deselerasi dan momentum kembali mengalami saturasi.

Indeks perdagangan Kamis (4/5), diperkirakan akan mengalami koreksi lanjutan dalam rentang 5.625-5.655. Batasan cutloss intra-day di 5625. "Saham yang menarik untuk diperhatikan adalah: BBTN, HMSP, KLBF, SMGR, TBIG, UNTR," paparnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto