KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelaku pasar obligasi berada dalam posisi wait-and-see menjelang pengumuman data inflasi CPI Amerika Serikat (AS) bulan Desember 2023 yang akan dirilis Kamis (11/1). Konsensus memperkirakan inflasi CPI Desember 2023 naik sedikit menjadi 3,2% yoy, dari 3,1% yoy pada bulan sebelumnya. Di sisi lain, inflasi CPI inti diperkirakan turun menjadi 3,8% yoy, dari 4% yoy pada November 2023. Ada kemungkinan inflasi CPI inti bertahan di 4% yoy pada bulan Desember karena kuatnya tekanan inflasi supercore sektor jasa, seperti yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks harga non-manufaktur ISM menjadi 57,4 pada Desember 2023 dari bulan sebelumnya sebesar 58,3. Fixed Income & Macro Strategist PT Mega Capital Sekuritas Lionel Priyadi melihat, pelaku pasar kini sedang mengkonsolidasikan ekspektasi mereka terhadap skenario dovish pivot The Fed. Hal ini tercermin dari pergerakan yield US Treasury dan Bund tenor 10 tahun yang datar alias sideways pada Senin (1/8).
Investor Menanti Rilis Data Inflasi AS, Pasar Obligasi Global Sideways
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelaku pasar obligasi berada dalam posisi wait-and-see menjelang pengumuman data inflasi CPI Amerika Serikat (AS) bulan Desember 2023 yang akan dirilis Kamis (11/1). Konsensus memperkirakan inflasi CPI Desember 2023 naik sedikit menjadi 3,2% yoy, dari 3,1% yoy pada bulan sebelumnya. Di sisi lain, inflasi CPI inti diperkirakan turun menjadi 3,8% yoy, dari 4% yoy pada November 2023. Ada kemungkinan inflasi CPI inti bertahan di 4% yoy pada bulan Desember karena kuatnya tekanan inflasi supercore sektor jasa, seperti yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks harga non-manufaktur ISM menjadi 57,4 pada Desember 2023 dari bulan sebelumnya sebesar 58,3. Fixed Income & Macro Strategist PT Mega Capital Sekuritas Lionel Priyadi melihat, pelaku pasar kini sedang mengkonsolidasikan ekspektasi mereka terhadap skenario dovish pivot The Fed. Hal ini tercermin dari pergerakan yield US Treasury dan Bund tenor 10 tahun yang datar alias sideways pada Senin (1/8).