KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Bursa saham Indonesia atau Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melorot lebih dari 1% pada Selasa (24/9). Melansir Reuters, aksi jual terjadi seiring kecemasan investor akan perlambatan ekonomi. Sementara, mayoritas bursa Asia lainnya mencatatkan kenaikan setelah sejumlah pejabat tinggi AS mengonfirmasi perundingan dagang dengan China akan dimulai pada bulan depan. Sektor finansial dan barang konsumen mengalami penurunan terbesar pada IHSG. Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) merosot 1,3%. Adapun saham PT Astra International Tbk (ASII) anjlok 2,3%. Data yang dihimpun Reuters menunjukkan, IHSG telah melorot 2,2% dalam empat sesi setelah bank sentral mengingatkan bahwa perekonomian Indonesia terkena pukulan perlambatan ekonomi global dan memprediksi pertumbuhan 2019 berada di bawah nilai tengah 5%-5,4%.
Baca Juga: Net sell hampir Rp 1 triliun, asing kabur karena banyak demonstrasi Sementara itu, analis DBS memprediksi, pertumbuhan ekonomi negara dengan perekonomian kedua terbesar di Asia Tenggara ini akan mengalami perlambatan. Alasannya, terjadi penurunan di sejumlah indikator kunci seperti penjualan semen, aktivitas manufaktur, dan pertumbuhan kredit. Kondisi berbeda terjadi di sejumlah bursa Asia lain yang terangkat sentimen membaiknya hubungan antara AS dengan China terkait perang dagang. Namun, kenaikan yang terjadi dibatasi oleh data penurunan aktivitas bisnis dari zona Eropa. Padahal, dua minggu sebelumnya, Bank Sentral Eropa mengumumkan kebijakan stimulus. "Isu perdagangan akan berhadapan langsung dengan stimulus bank sentral dan investor sekali lagi berupaya untuk menebak yang mana yang akan menang," jelas Nick Twidale, director & co-founder Xchainge seperti yang dikutip Reuters. Baca Juga: Asing catat penjualan bersih Rp 773,16 miliar, IHSG turun 1,11% ke posisi 6.137 Dia menambahkan, perkembangan perang dagang diprediksi akan menjadi pusat perhatian investor dalam beberapa sesi mendatang. Indeks acuan Singapura, salah satu indeks yang paling terekspos perang dagang, mencatatkan kenaikan sebesar 0,4%.