KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks saham di Asia ditutup varitif (mixed) dengan kecenderungan turun pada Selasa (19/4). Tim riset Phillip Sekuritas Indonesia menyebut, pergerakan bursa Asia dipengaruhi sikap investor yang menimbang kebijakan pemerintah China untuk menopang ekonomi dan prospek pengetatan kebijakan moneter yang lebih cepat oleh bank sentral Amerika Serikat (AS), yakni Federal Reserve. Pada akhir pekan lalu, bank sentral China atau People’s Bank of China (PBOC) mengumumkan akan menurunkan Giro Wajib Minimum (GWM) perbankan sebesar 25 basis points (bps), membebaskan sekitar 530 miliar yuan atau setara US$ 83,25 miliar dalam bentuk likuiditas jangka panjang untuk menahan perlambatan laju ekonomi. Namun, investor merasa penurunan ini lebih kecil dari ekspektasi, sehingga kemungkinan tidak cukup untuk menahan perlambatan tajam ekonomi di China yang tentunya akan memberi pengaruh besar pada pertumbuhan ekonomi global.
Investor Mencermati Kebijakan Bank Sentral, Bursa Asia Ditutup Bervariasi Hari Ini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks saham di Asia ditutup varitif (mixed) dengan kecenderungan turun pada Selasa (19/4). Tim riset Phillip Sekuritas Indonesia menyebut, pergerakan bursa Asia dipengaruhi sikap investor yang menimbang kebijakan pemerintah China untuk menopang ekonomi dan prospek pengetatan kebijakan moneter yang lebih cepat oleh bank sentral Amerika Serikat (AS), yakni Federal Reserve. Pada akhir pekan lalu, bank sentral China atau People’s Bank of China (PBOC) mengumumkan akan menurunkan Giro Wajib Minimum (GWM) perbankan sebesar 25 basis points (bps), membebaskan sekitar 530 miliar yuan atau setara US$ 83,25 miliar dalam bentuk likuiditas jangka panjang untuk menahan perlambatan laju ekonomi. Namun, investor merasa penurunan ini lebih kecil dari ekspektasi, sehingga kemungkinan tidak cukup untuk menahan perlambatan tajam ekonomi di China yang tentunya akan memberi pengaruh besar pada pertumbuhan ekonomi global.