Investor miliarder: Saham Apple masih 'undervalue'



NEW YORK. Investor miliarder Carl Icahn telah mengirimkan surat lain kepada Chief Executive Officer Tim Cook. Surat itu berisi tentang pendapat Icahn mengenai harga saham Apple yang dinilainya masih jauh di bawah nilai sebenarnya (undervalue).

Icahn mengatakan, seharusnya saham Apple bernilai US$ 240, lebih tinggi dua kali lipat dari posisi harga saham saat ini US$ 130.

Pada Oktober 2014 lalu, Icahn juga pernah mengatakan hal serupa di mana saham Apple sangat renda dan sebenarnya bernilai US$ 203 per saham.


Sejak saat itu, harga saham Apple sudah melonjak hingga 25%.

"Kami percaya bahwa investor institusi, analis Wall Street, dan media sepertinya masih terus salah memahami Apple," jelas Icahn dalam suratnya.

Icahn menjelaskan, Apple memiliki potensi untuk mendominasi dua pasar pasar baru, yakni televisi dan mobil. "Ini merupakan faktor yang sepertinya tak digubris oleh investor lain," imbuhnya.

Buyback saham

Icahn juga berasumsi, Apple akan membukukan laba sebesar US$ 12 per saham pada 2016 mendatang dan nilai perusahaan dapat naik menjadi 18 kali dari pendapatannya. Dia memprediksi, setiap saham dapat memberikan keuntungan tunai US$ 2,44.

Saat ini, Icahn mengempit sekitar 53 juta saham Apple, atau kurang dari 1% dari total saham Apple.

Dirinya juga sudah melobi Apple untuk mengembalikan sejumlah keuntungan kepada pemegang saham dalam bentuk pembelian kembali saham (buyback).

Apple pada bulan lalu mengatakan akan melakukan program pembelian saham, dengan mengembalikan dana senilai US$ 200 miliar kepada investor. Nilai tersebut lebih tinggi dari sebelumnya yang hanya sebesar US$ 130 miliar.

Catatan saja, Apple membukukan laba sebesar US$ 13,6 miliar pada kuartal pertama 2015, atau naik 33% dibanding periode yang sama tahun lalu. Adapun pendapatannya melonjak 27% menjadi US$ 58 miliar.

Penjualan di China melompat hingga 71% menjadi US$ 16,8 miliar, melampaui AS untuk kali pertama.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie