Investor Minati EBT, Investasi ke Hulu Migas Berkurang



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investasi hulu migas kini menghadapi sejumlah tantangan di tengah tren kenaikan harga minyak dunia. Direktur Eksekutif Indonesian Petroleum Asosiation (IPA) Marjolijn Wajong menyebut, ada sejumlah pertimbangan yang dimiliki para investor hulu migas.

Umumnya, investor kini mulai mendorong investasi pada sektor energi baru terbarukan (EBT). Dengan demikian, investasi untuk sektor migas kian menipis.

Ini berdampak pada persaingan antar negara dalam menarik investor.


Baca Juga: Terdongkrak Harga Minyak, Penerimaan Hulu Migas Tembus US$ 9,7 Miliar

"Investor pada dasarnya selalu mencari tempat dimana dia bisa mendapatkan profit yang baik, urusan yang dipermudah, ease of doing bisnis plus mempermudah mereka untuk melakukan pengurangan emisi karbon," kata Marjolijn dalam media visit ke Kompas Gramedia, Kamis (14/7).

Marjolijn menambahkan, pada kondisi ini maka dukungan pemerintah dibutuhkan untuk menarik investasi yang ada.

Merujuk data SKK Migas, investasi migas di Indonesia hingga semester I 2022 mencapai US$ 4,8 miliar atau setara 36,4% dari target tahun ini yang sebesar US$ 13,2 miliar.

Baca Juga: Investasi Migas Global Seret, Pemerintah Siap Jaring Pelaku Usaha

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat