Investor modernisasi kilang Pertamina belum jelas



JAKARTA. PT Pertamina menargetkan pengembangan Kilang Dumai, Cilacap, Balongan, dan Kilang Balikpapan dalam proyek modernisasi atau refinery development masterplan program (RDMP) serta satu pembangunan kilang baru di Tuban bersama Rosneft. 

Targetnya, proyek modernisasi Kilang Balikpapan dan Kilang Cilacap selesai pada tahun 2022. Sementara proyek serupa di Kilang Dumai, Balongan, dan Tuban harus selesai setahun setelahnya. Kilang Bontang yang awalnya diserahkan ke badan usaha kini dipasrahkan ke Pertamina.

Direktur Pengolahan Pertamina Rachmad Hardadi menyebutkan jika Kilang Bontang diberikan penugasan kepada Pertamina, pembangunan kilang bisa selesai pada tahun 2023. Rachmad menyebutkan, pembangunan kilang bisa dipercepat hingga empat tahun.


Saat ini Pertamina ditunjuk sebagai penanggungjawab proyek kerjasama. Pembangunan kilang Bontang hanya dalam evaluasi internal Kementerian Keuangan dan konsultan pendamping. "Kalau belum ada otorisasi dari pemerintah, kami belum bisa mulai. Sampai hari ini yang kami pahami adalah skema kerjasama pemerintah berupa badan usaha," kata Hardadi, Senin (10/10).

Proses pembangunan Kilang Balongan dan Dumai masih menunggu komitmen investasi Saudi Aramco. Head of Agreement yang ditandatangani Pertamina dan Saudi Aramco pun berlaku sampai 26 November 2016. "Kami sudah menanyakan apakah mereka tetap serius di Dumai atau Balongan, kami tetap yakinkan," cetusnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia