JAKARTA. Kerjasama antara Pemerintah Indonesia dan Finlandia dalam program Energy dan Environment Partnership (EEP) Indonesia telah merampungkan 20 proyek kegiatan di Riau dan Kalimantan Tengah. Total investasinya sebesar € 3,03 juta. Dari 20 proyek yang telah digelar itu, lima di antaranya untuk studi kelayakan pembangkit listrik tenaga (PLT) biomassa dan PLT biogas berkapasitas total 20 Megawatt (MW). "Salah satu tujuan program itu untuk membantu pihak swasta mengembangkan proyek biomassa atau biogas secara komersial," kata Dadan Kusdiana, Direktur Bioenergi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Selasa (25/11). Kelima proyek pembangkit yang telah dilaksanakan feasibility study (FS) yakni, pemanfaatan limbah kelapa untuk PLT biomassa, dengan kapasitas 5 MW di Kalimantan Tengah, pemanfaatan limbah industri kelapa sawit untuk PLT biomassa/biogas dengan kapasitas 10 MW di Riau.
Investor mulai lirik listrik biogas dan biomassa
JAKARTA. Kerjasama antara Pemerintah Indonesia dan Finlandia dalam program Energy dan Environment Partnership (EEP) Indonesia telah merampungkan 20 proyek kegiatan di Riau dan Kalimantan Tengah. Total investasinya sebesar € 3,03 juta. Dari 20 proyek yang telah digelar itu, lima di antaranya untuk studi kelayakan pembangkit listrik tenaga (PLT) biomassa dan PLT biogas berkapasitas total 20 Megawatt (MW). "Salah satu tujuan program itu untuk membantu pihak swasta mengembangkan proyek biomassa atau biogas secara komersial," kata Dadan Kusdiana, Direktur Bioenergi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Selasa (25/11). Kelima proyek pembangkit yang telah dilaksanakan feasibility study (FS) yakni, pemanfaatan limbah kelapa untuk PLT biomassa, dengan kapasitas 5 MW di Kalimantan Tengah, pemanfaatan limbah industri kelapa sawit untuk PLT biomassa/biogas dengan kapasitas 10 MW di Riau.