KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah sepi produk baru pada tahun lalu, peluncuran produk reksadana terproteksi diperkirakan semakin semarak pada tahun ini. Kondisi perekonomian dan permintaan yang membaik jadi pendorong utama. Head of Investment Avrist Asset Management Farash Farich mengungkapkan, lesunya penerbitan produk reksadana terproteksi pada tahun lalu tak terlepas dari naiknya risiko kredit yang meningkat yang membuat korporasi tidak banyak menerbitkan obligasi baru. Hal ini menyebabkan manajer investasi lebih berhati-hati dalam peluncuran produk baru reksadana terproteksi. Sementara dari sisi peminat, Farash menilai investor juga mengambil posisi yang berbeda. Akibat risiko yang meningkat, investor pun akhirnya sangat defensif dan minat terhadap reksadana terproteksi ikut turun drastis.
Investor mulai risk on, kinerja reksadana terproteksi akan membaik dari tahun lalu
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah sepi produk baru pada tahun lalu, peluncuran produk reksadana terproteksi diperkirakan semakin semarak pada tahun ini. Kondisi perekonomian dan permintaan yang membaik jadi pendorong utama. Head of Investment Avrist Asset Management Farash Farich mengungkapkan, lesunya penerbitan produk reksadana terproteksi pada tahun lalu tak terlepas dari naiknya risiko kredit yang meningkat yang membuat korporasi tidak banyak menerbitkan obligasi baru. Hal ini menyebabkan manajer investasi lebih berhati-hati dalam peluncuran produk baru reksadana terproteksi. Sementara dari sisi peminat, Farash menilai investor juga mengambil posisi yang berbeda. Akibat risiko yang meningkat, investor pun akhirnya sangat defensif dan minat terhadap reksadana terproteksi ikut turun drastis.