Investor Pasar Modal Capai 10,08 Juta, Wilayah Indonesia Timur Jadi Jawara



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatatkan peningkatan drastis aset investor, terutama wilayah Indonesia Timur menjelang akhir 2022 ini. Per November 2022, KSEI menyebut jumlah investor di pasar modal mencapai 10,08 juta. 

Nilai kepemilikan atas saham, obligasi, dan surat berharga lainnya di Kalimantan melesat 103,4% menjadi Rp 60,92 per November 2022. Ini merupakan pertumbuhan aset investor tertinggi di seluruh Indonesia. 

Peringkat kedua diikuti oleh investor dari wilayah Papua dan Maluku, dengan tingkat pertumbuhan aset sebesar 41,59% menjadi Rp 3,51 triliun dari Rp 2,48 triliun di akhir 2021. Tak hanya itu, wilayah Papua dan Maluku menduduki peringkat pertama dengan total pertumbuhan investor sebesar 46,05%, dari 70.418 investor di akhir 2021 menjadi 102.848 investor di November 2022.


Baca Juga: Tujuh Emiten Bersiap IPO, Begini Prospeknya Menurut Analis

Direktur Utama KSEI Uriep Budhi Prasetyo bilang, laju pertumbuhan investor serta nilai aset di wilayah Indonesia Timur menunjukkan peningkatan literasi masyarakat yang semakin menyadari pentingnya investasi. 

"Investor di wilayah DKI Jakarta masih mendominasi. Ini terlihat dari nilai aset mereka di pasar modal, yaitu sebesar Rp 3.469,01 triliun, yang dimiliki oleh investor sebanyak 1.340.032," papar Uriep akhir pekan lalu.  

Baca Juga: IHSG Melemah ke 6.779 Hari Ini (19/12), Net Sell Asing Mencapai Rp 185 Miliar

Jika ditilik lebih dalam, nilai aset saham obligasi dan surat berharga lainnya rata-rata per investor di DKI Jakarta mengalami penurunan sebesar 10,21% menjadi Rp 4,55 miliar di November 2022. 

Lalu persentase pertumbuhan masing-masing aset investor di Jawa dan DKI Jakarta hanya berkisar di angka 10,57% dan 10,16%, menjadi sebesar Rp 413,98 triliun dan Rp 3.071,94 triliun hingga November 2022. 

Baca Juga: Persiapan Papan Pemantauan Khusus BEI Terus Bergulir, Ini Manfaatnya Bagi Investor

Kepala Divisi Hukum KSEI Ludfiati bilang investor yang tersebar punya keseragaman dalam memilih jenis saham untuk berinvestasi. Adapun saham sektor industri keuangan dan infrastruktur masih merupakan pilihan utama untuk berinvestasi. 

"Saham sektor industri produk primer dan non-primer menjadi pilihan lain bagi investor di seluruh wilayah kecuali Sulawesi yang memiliki pilihan lain berupa saham sektor industri bahan baku," tandasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati