Investor pasar modal di Yogyakarta tumbuh 20%



JAKARTA. PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) memiliki program tahunan sosialisasi tentang berinvestasi saham di pasar modal. Kali ini dilakukan di Yogyakarta, tepatnya di Universitas Atma Jaya, Universitas Kristen Duta Wacana dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Rasmi Maryda Ramyakim, Kepala Divisi Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Umum KSEI bilang, sampai 31 Oktober 2013, ada 4.751 investor berdomisili di Yogyakarta. Angka tersebut tumbuh sekitar 20% di sepanjang tahun 2013.

"Yang sangat menggembirakan adalah, sebagian besar investor baru di Yogyakarta berasal dari kalangan mahasiswa, melalui program edukasi pasar modal di kampus-kampus," ujar Kiki sapaan akrab Rasmi dalam siaran persnya yang diterima KONTAN, Kamis (14/11).


Dia memperkirakan, jumlah investor di Yogyakarta tahun ini bisa mencapai 6.000 individu. Menurut Kiki, jumlah penduduk DIY dan sekitarnya (Bantul, Gunung Kidul, Kulonprogo dan Sleman) berdasarkan data Badan Pusat Statistik pada Agustus 2011 mencapai 3.487.325 jiwa dan terdapat sebanyak 151 kantor bank.

Total dana masyarakat yang berhasil dihimpun sampai akhir September 2013 berjumlah Rp 36,52 triliun yang terdiri dari giro sebesar Rp 4,31triliun, deposito Rp 12,73 triliun dan tabungan Rp 19,48 triliun.

"Potensi dana simpanan di perbankan ini sangat besar bila dialihkan menjadi dana investasi bila paradigma masyarakat berubah dari saving society menjadi investment society", tambah Kiki. Menurutnya, jumlah perusahaan efek yang memiliki kantor cabang di DIY berjumlah 21 perusahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri