Investor Pasar Modal Kini Sudah Bisa Transaksi Single Stock Futures



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bursa Efek Indonesia (BEI) secara resmi memberikan izin liquidity provider (LP) kontrak derivatif kepada PT Binaartha Sekuritas pada 22 Juli 2024. Artinya, investor sudah bisa melakukan transaksi Single Stock Futures (SSF). 

BEI telah memilih saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Astra International Tbk (ASII) dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) sebagai underlying SSF. 

Masing-masing memiliki tiga periode kontrak, yaitu satu bulan, dua bulan dan tiga bulan. Dengan demikian, ada 15 seri single stock futures yang bisa diperdagangkan oleh investor di pasar derivatif. 


Sejak kembali diperdagangkan pada 22 Juli 2024 sampai Kamis (25/7), nilai transaksi futures di BEI mencapai Rp 35,76 juta. Pada perdagangan hari ini saja, Kamis (25/7), nilai transaksinya sebesar Rp 12,47 juta. 

Baca Juga: Jumlah Investor Saham yang Aktif Lebih Sedikit, Penyebabnya di Orientasi Hingga Kapok

Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia Jeffrey Hendrik menegaskan sejak Binaartha Sekuritas mendapatkan izin, maka investor di pasar modal sudah bisa melakukan transaksi SSF. 

Tak berhenti sampai di sini, BEI berharap akan semakin banyak anggota bursa (AB) yang mengajukan izin sebagai AB derivatif. Dengan begitu, transaksi SSF bisa semakin banyak dijangkau oleh investor. 

Jeffrey menjelaskan dalam pipeline BEI, ada dua AB dalam tahap persiapan untuk mendapatkan izin derivatif. Adapun kedua investor itu sudah mendekati proses akhir. 

"Ada satu anggota bursa yang mencapai 100%, yaitu Binaartha Sekuritas. Kemudian dua anggota bursa lain, prosesnya sekitar 70%," kata Jeffrey kepada Kontan, Rabu (24/7). 

Baca Juga: BBCA Paling Banyak Net Buy Saat IHSG Ambles, BBRI, BBNI, BMRI Justru Dijual Asing

Steinly Atmanagara, Head of Sales Equity Derivatives RHB Sekuritas Indonesia mengatakan kehadiran produk derivatif baru di BEI akan mendukung pertumbuhan pasar modal Indonesia, terutama untuk pendalaman pasar. 

Dia berharap dengan kedatangan produk-produk derivatif yang baru bisa membuat BEI bersaing dengan bursa di wilayah Asia Tenggara lainnya. Seperti bursa saham Thailand atau SET.

"Bursa Thailand saat ini adalah bursa dengan perdagangan derivatif tertinggi di kawasan Asia Tenggara. Saya berharap BEI dapat mengejar dan mendahului SET," katanya.

Steinly bilang RHB Sekuritas Indonesia masih mempertimbangkan untuk menyediakan produk SSF. Pasalnya, untuk menerbitkan produk baru perlu persiapan yang matang. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati