KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penawaran masuk dan penyerapan pada lelang surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk negara pada Selasa (6/9) berkurang ketimbang dua pekan lalu. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, total penawaran masuk pada lelang hari ini mencapai Rp 24,13 triliun, turun jadi Rp 28,54 triliun di lelang sebelumnya. Dari total penawaran yang masuk, pemerintah hanya menyerap Rp 9 triliun. Meski sesuai dengan target indikatif, penyerapan pemerintah pada lelang sukuk negara hari ini lebih rendah ketimbang lelang dua pekan lalu yang mencapai Rp 12,1 triliun. "Naiknya harga BBM cenderung memicu ekspektasi investor terhadap melonjaknya inflasi dalam jangka pendek. Hal itu terlihat dari meningkatnya tren yield SBN 10 tahun yang saat ini berada di 7,18% naik dari posisi per 12 Agustus yang sempat turun ke level 6,9%," tutur CEO Edvisor.id Praska Putrantyo kepada Kontan.co.id, selasa (6/9).
Investor Pilih Tenor Menengah dan Panjang di Lelang SBSN Hari Ini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penawaran masuk dan penyerapan pada lelang surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk negara pada Selasa (6/9) berkurang ketimbang dua pekan lalu. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, total penawaran masuk pada lelang hari ini mencapai Rp 24,13 triliun, turun jadi Rp 28,54 triliun di lelang sebelumnya. Dari total penawaran yang masuk, pemerintah hanya menyerap Rp 9 triliun. Meski sesuai dengan target indikatif, penyerapan pemerintah pada lelang sukuk negara hari ini lebih rendah ketimbang lelang dua pekan lalu yang mencapai Rp 12,1 triliun. "Naiknya harga BBM cenderung memicu ekspektasi investor terhadap melonjaknya inflasi dalam jangka pendek. Hal itu terlihat dari meningkatnya tren yield SBN 10 tahun yang saat ini berada di 7,18% naik dari posisi per 12 Agustus yang sempat turun ke level 6,9%," tutur CEO Edvisor.id Praska Putrantyo kepada Kontan.co.id, selasa (6/9).