Investor Respon Laporan Keuangan, Saham Grab Anjlok Hingga 37%



KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Saham Grab Holdings Inc anjlok 37% pada hari Kamis (3/3), setelah perusahaan tersebut melaporkan kerugian yang lebih luas pada kuartal keempat. Ini membuat, nilai kapitalisasi Grab turun menjadi US$ 22 miliar sejak melantai di bursa efek, mengutip Bloomberg pada Jumat (4/3). . 

Raksasa ride-hailing dan pengiriman di Asia Tenggara ini telah anjlok 63% sejak debutnya. Grap pun berada di jajaran emiten berkinerja terburuk Indeks Komposit Nasdaq selama rentang itu. 

Penurunan pada Kamis lalu, menandai aksi jual terbesarnya setelah kerugian bersih yang naik dua kali lipat dari tahun lalu. Sementara pendapatan menyusut 44%. Penurunan terjadi saat 116 juta saham berpindah tangan, lebih dari empat kali rata-rata selama sebulan terakhir.


Baca Juga: Bangun Ekonomi Digital, Jokowi Ajak Diaspora Digital Talent Pulang ke Indonesia

Grab telah berjuang untuk mendapatkan pijakan yang stabil sejak merger dengan Altimeter Growth Corp. milik Brad Gerstner akhir tahun lalu. Perusahaan ride-hailing ini telah mengalami kerugian sejak didirikan dan laporan hari Kamis menunjukkan pengeluaran untuk pertumbuhan membawanya lebih jauh dari profitabilitas.

Kerugian bersihnya mencapai US$ 1,06 miliar pada kuartal keempat 2021, dibandingkan dengan perkiraan konsensus US$ 645 juta. Kerugian yang menggunung itu membuat investor meninggalkan sahamnya bersama perusahaan lain yang belum menghasilkan keuntungan. 

Grab adalah yang berkinerja terburuk dalam Indeks De-SPAC pada hari Kamis karena sekeranjang mantan perusahaan akuisisi tujuan khusus turun 5,4% ke rekor terendah.

Karena pandemi telah membebani perusahaan, Grab telah memperluas bisnis pengiriman makanannya untuk mendorong pertumbuhan pengguna. Pasar grosir online di Asia Tenggara diperkirakan hampir tiga kali lipat menjadi US$ 11,9 miliar pada tahun 2025 dari US$ 4,1 miliar pada tahun 2020, menurut Euromonitor International.

Editor: Handoyo .